Saudaraku yang dirahmati Allah… Alhamdulillah, kemarin kita melewati hari terakhir bulan Zulhijjah yang menandakan berakhirnya tahun 1434 Hijiriyah. Sekarang kita diberi Allah kesempatan memasuki hari pertama bulan Muharram 1435 Hijriyah. Kalau kita renungkan apa arti dan pelajaran yang kita dapatkan dari kesempatan hidup yang Allah berikan pada kita sehingga kita dapat menghirup udara segar awal Muharram 1435 Hijriah ini?
Pelajaran terbesar yang kita dapatkan ialah bahwa Allah masih memberikan kesempatan kepada kita melakukan muhasabatunnafs (introspeksi diri) secara total berupa keimanan kita, keislaman kita, ibadah kita, akhlak kita, pergaulan kita, ilmu kita, kewajiban kita, tanggung jawab kita, manajemen waktu kita, life style (gaya hidup) kita dan semua hal yang terkait dengan kehidupan kita selama setahun sebelumnya, yakni tahun 1434 Hijriyah.
Sesungguhnya Muhasabatunnafs adalah kunci utama dalam kehidupan kita. Dengan Muhasabatunnafs, kita dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan kita pada waktu yang lalu, perbaikan hari ini dan persiapan serta planning waktu yang akan datang. Dengan Muhasabatunnafs, kita mampu menutupi kelemahan masa lalu dan meningkatkan kualitas diri hari ini dan masa yang akan datang. Dengan Muhasabatunnafs, hidup kita akan berkembang terus menuju ke arah yang benar dan lurus. Bahkan dengan Muhasabatunnafs, kita dapat mengetahui hakikat dan persoalan diri kita secara pasti, amal yang kita lakukan dan bertambahnya kapasitas diri serta bekal menuju perjalanan akhirat kita yang amat panjang dan pasti.
Muhasabatunnafs adalah kekayaan yang harus kita miliki karena sangat penting dalam menjalankan kehidupan ini. Karena itu, Umar radhiyallahu ‘anhu berkata : Hisablah dirimu sebelum kamu dihisab. Timbanglah amalmu sebelum ditimbang dan berhiaslah menghadapi pameran raksasa, yakni suatu hari di mana semua manusia akan dikumpulkan di padang Mahsyar kelak. Di sana Allah akan meminta pertanggungjawaban terhadap semua yang kita imani/yakini, yang kita ucapkan dan yang kita lalukan secara detil dan rinci, tak sedikitpun yang yang terlupakan. Jika baik, Allah akan berikan dengan balasan yang baik dan jika nilainya buruk, maka Allah juga akan memberikan balasan yang buruk.
Ada tiga perkara yang perlu kita hisab dalam kehidupan ini :
1. Masalah Dien / Agama kita, yakni Al-Islam. Pertanyaan-pertanyaan berikut pantas kita arahkan pada diri kita : Sudah sejauh mana kita memahami dan mengamalkan ajaran agama kita? Sejauh mana kita memahami dan mengamalkan Al-Qur’an dan Sunnah Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai sumber utama ajaran agama kita? Sebab, tanpa keduanya, hidup kita akan tersesat dan terlunta-lunta dan pada akhirnya kita akan sengsara di dunia dan akhirat kelak. Dalam kitab Al-Muwath-tho’ Imam Malik meriwayatkan bahwa Rasul bersabda : “Saya tinggalkan pada kalian dua perkara dan kalian tidak akan sesat selamanya selama berpegang teguh kepada keduanya; Kitabullah dan Sunnah Nabinya”.
Terkait masalah Dien ini, kita harus selalu menanamkan diri kitia spirit belajar, belajar dan belajar. Karena Dienul Islam itu adalah ilmu, sedangkan ilmu tidak akan didapat kecuali dengan belajar dan mepelajarinya. Para ulama kita telah merumuskan ilmu Islam itu dengan rumusan yang sangat ilmiah, detil dan sangat sistematis sehingga kita mudah memahami dan mengamalkannya. Secara umum, ilmu terkait dengan Islam yang harus kita pelajari dan amalkan mencakup Iman/’Aqidah, Ibadah, Akhlak, Mu’amalah, Keluarga dan Syari’ah.
2. Masalah dunia kita, yakni masalah fasilitas kehidupan dunia kita. Dalam masalah kehidupan dunia, ada 3 hal yang perlu kita hisab
Pertama, bagaimana kita menyikapi kehidupan dunia ini? Apakah kita mencintainya dan kita jadikan ia mejadi tujuan hidup kita? Ataukah berbagai fasilitas kehidupan ini, termasuk uang, rumah, kendaraan yang kita miliki kita letakkan hanya sebagai sarana kehidupan dan kita tidak mencintainya melebihi cinta pada Allah dan Rasul-Nya? Ingat! Rasulullah mengajarkan kepada kita bahwa zuhud pada dunia adalah kunci mendapat cinta Allah.
Kedua, dari mana asal usul semua harta yang kita miliki? Apakah harta yang kita miliki benar-benar berasal dari sumber yang halal dan tidak sedikitpun tercampur dengan yang haram seperti riba, menipu, mencuri dan sebagainya atau syubhat (belum jelas halal atau haram). Harta yang haram dan syubhat menyebabkan hati kita sakit dan bahkan bisa mati serta do’a kita tidak dikabulkan Allah. Pada akhirnya, di dunia kita kehilangan barokah hidup dan di akhirat kita akan dilemparkan Allah ke dalam neraka. Sebab itu, Allah dan Rasul-Nya menyuruh kita agar memakan, meminum dan memakai dari sumber yang halal dan dari benda dan jenis yang dihalalkan. Allah berfirman : “Wahai manusia… Makanlah apa yang ada di bumi itu yang halal dan baik”. (Al-Baqoroh : 168)
Ketiga, kemana kita belanjakan dan manfaatkan harta yang Allah anugerahkan pada kita? Kendati harta yang kita dapatkan dengan cara yang halal dan jenisnya pun halal, bukan berarti kita dibolehkan semau kita dalam membelanjakan dan memanfaatkannya. Islam mengatur sistem belanja, distribusi dan pemanfaatan harta kita. Harta tersebut pada hakikatnya Allah titipkan kepada kita agar menjadi modal kita untuk kepentingan akhirat kita. Sebab itu, Allah memotivasi kita agar harta yang Allah anugerahkan itu kita infakkan/belanjakan di jalan-Nya setelah kita keluarkan kewajiban yang ada di dalamnya seperti zakat, wasiat dan sebagainya. Allah menjelaskan : “ Perumpamaan orang yang berinfak di jalan Allah seperti satu biji yang menumbuhkan tujuh tangkai dan setiap tangkai menghasilkan 100 biji. Dan Allah akan melipat gandakan bagi orang yang dikehendaki-Nya dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) dan Maha Mengetahui”. (Al-Baqarah : 261).
3. Masalah akhirat yang akan menjadi tempat tinggal kita selama-lamanya. Terkait masalah akhirat ini hanya ada dua kata : Ikhlaskan niat kita hanya karena Allah dalam semua kata dan amal ibadah yang kita lakukan dan lakukan amal shaleh sebanyak mungkin yang dapat kita lakukan. Untuk itu, hidup kita harus berorientasi akhirat dan jangan sampai kita lebih mencintai dunia ketimbang akhirat, karena dunia semua isinya akan musnah, termasuk jasad kita sendiri, sedangkan akhirat adalah kekal abadi. Di samping itu, jadikanlah sukses akhirat sebagai standar kesuksesan yang hakiki. Alllah menjelaskan : “ Semua yang bernyawa pasti mati. Nanti pada hari kiamat (akhirat) akan disempurnakan pahala kalian. Siapa yang dijauhkan (pada hari itu) dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh dialah yang sukses. Dan tidak adalah kehidupan dunia ini melainkan kenikmatan yang menipu”. (Ali-Imran : 185)
Nah, saudaraku yang dirahmati Allah… Mari kita syukuri nikmat umur yang telah Allah anugerahkan kepada kita sehingga kita dapat menghirup udara segar di hari pertama bulan Muharram 1435 Hijiriyah tahun ini dengan melakukan Muhasabatunnafs. Semoga Allah bantu kita dan mudahkan bagi kita dalam melakukan upaya meningkatkan kualitas dien, dunia dan akhirat kita dalam tahun 1435 Hijiriah ini dan semoga hidup kita tahun ini lebih baik dari tahun-tahun yang lalu.. Amin.. Walhamdulillahi Robbil ‘alamin..
– Fatuddin Jaffar –
Artikel ini bekerja sama dengan Gerakan Wakaf Al Quran Nusantara, gerakan ini terbuka bagi seluruh kaum muslimin, selanjutnya Eramuslim dan MTF Pimpinan Usyadz Fatuddin Jaffar (Majelis Tafaquh Fiddin) akan menindaklanjuti sekaligus mewakili dalam menyalurkan setiap hak wakaf kepada kaum muslimin atau lembaga Islam yang membutuhkannya. Kami berharap gerakan wakaf ini terus berlanjut hingga tumbuh generasi Qur’an sejati. Dengan hanya Rp 200,000,- , Saudara seiman sudah mendapatkan 2 (Dua) Mushaf Tadabur dengan pilihan sebagai berikut :
Paket A : 2 Mushaf Al Quran Tadabur Terdiri dari : 1 Mushaf Tadabur untuk Hak Pewakaf (ditambah ongkos kirim) , 1 Mushaf Tadabur dititipkan kepada eramuslim dan MTF untuk disalurkan kepada hak wakaf (tanpa ongkos kirim) , atau
Paket B : 2 Mushaf Al Quran Tadabur Diamanatkan semuanya kepada eramuslim dan MTF untuk disalurkan kepada Hak wakaf (Tanpa dikenakan ongkos kirim)
Paket C : 2 Mushaf Al Quran Tadabur akan disalurkan sendiri oleh Pewakaf (Dikenakan tambahan ongkos kirim ke alamat pewakaf) Bagi yang berminat mewakafkan Mushaf Tadabur ini , silahkan mengirimkan sms ke 085811922988 atau email ke [email protected] , lengkap dengan :Nama, alamat, nomor telepon yang dapat dihubungi, dan sebutkan paket wakaf (A, atau B atau C) yang diinginkan .