Masih ingat Raffi? Bayi mungil pertama pasangan M Armanto (30) dan Rusmiyanti (29), penderita penyakit Hydrocephalus. Kini sudah dalam masa pemulihan dan tumbuh normal meski di kepalanya ditanami selang untuk seumur hidupnya.
Penyakit yang dialami Raffi Arya Setya (6 bulan), terjadi akibat akumulasi cairan cerebrospinal di dalam otak. Cairan ini sering meningkatkan tekanan sehingga dapat memeras dan merusak otak. Beruntung, ia dapat langsung ditangani secara medis.
Hasilnya, sejak diizinkan pulang pasca operasi di RS Sardjito, Jogjakarta pada senin (25/2) lalu, Raffi sudah menunjukan perilaku layaknya bayi normal lainnya.
“Alhamdulillah, sekarang Raffi sudah seperti bayi normal lainnya. Ia sudah bisa menggerak-gerakan kepalanya, tengok kanan-kiri, dan bisa diajak berbicara,” tutur ayah yang kini berprofesi sebagai tukang bangunan ini.
Namun, menurut Prof. Sugiharto, dokter yang menangani proses operasi dan pemulihan Raffi, belum bisa memastikan bahwa Raffi bisa sembuh total. Pasalnya, di kepala Raffi saat ini dipasangi selang yang memanjang dari kepala sampai ke perut yang panjangnya disesuaikan dengan tinggi orang dewasa di Indonesia.
Selang tersebut dipasang untuk mengeluarkan cairan di kepala Raffi menuju ke perut, dari perut cairan tersebut akan secara alami dibuang melalui proses metabolisme. Tapi, jika saat dewasa nanti tinggi badan Raffi lebih dari selang itu, maka selang harus diganti dengan jalan operasi lagi.
Untuk mengetahui perkembangan kesehatan dan cairan yang terdapat pada kepala Raffi. Saat ini Armanto harus rutin melakukan check up perkembangan Raffi sebulan sekali ke rumah sakit.
Meski demikian Armanto bersama Istrinya Rusmiyanti, sangat berterimakasih kepada semua pihak yang telah menolongnya. “Terima kasih banyak para muzaki, semoga Allah membalas kebaikan dengan yang lebih baik, dan pahala yang berlipat”, ungkap Armanto bersujud syukur atas kondisi putranya yang terus membaik.
Tengkorak Raffi, tambah Rusmiyanti, masih renggang karena masih banyak cairan. Selain itu, lanjutnya, Raffi juga alergi ASI dan susu sapi. Sehingga ia minumnya susu soya (kedelai) dan susu yang mengandung HA (Hypoallergenic). “Setiap hari Raffi harus 4 kali minum susu sebanyak 100 cc,” tutup ibu yang berdomisili di Bogor ini.
Badan Wakaf Al Qur’an (BWA) mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu Raffi, mudah-mudahan, setiap upaya yang kita keluarkan untuk meringankan beban sesama membawa keberkahan luar biasa. Raffi dapat tumbuh normal meski dengan bantuan selang seumur hidupnya dan semoga ia menjadi hamba Allah yang pandai bersyukur.
Klik disini untuk bergabung dengan wakafquran.org!