“Kalau dialirkan seperti ini jelas lebih bermanfaat. Tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga hanya untuk mengambil air. Waktu dan Tenaga dapat digunakan untuk mencari nafkah, ibadah, belajar ke majelis taklim dan lain-lain. Saya salut dengan program ini,” ungkap Rumi Iqbal dari masjid An Naml, Menara Jamsostek Jakarta, saat meninjau project pembangunan sarana air bersih di Lebak Haur, Bogor pada Sabtu (22/6) kemarin.
Wakil dari KMMJ (Keluarga Muslim Menara Jamsostek) Masjid An Naml yang menjabat sebagai Kabid Sosial-Muamalah ini sangat bersyukur dapat bertemu dengan Badan Wakaf Alquran (BWA). Ia mengaku, tidak kuasa mencari program-program seperti yang digagas oleh BWA.
“Karena kami tidak bisa mencari program ini, jadi BWA yang mencarikan. Insya Allah kami akan membantu program ini. Sukses utuk BWA, ini amal ibadah kita semua,” tuturnya.
Pada kesempatan ini, tim BWA juga mengajak Aan Hadipurna dan Ilham, wakil dari Baitul Maal karyawan bank Bukopin. Sama halnya dengan Iqbal, Aan juga terlihat sangat antusias saat ditanya mengenai tanggapannya terhadap program Water Action For People (WAFP) yang digagas oleh BWA.
“Ini program yang luar biasa, bisa bermanfaat untuk 70-an Kepala Keluarga (KK) di kelurahan Gobang, Bogor ini. Kami harapkan program ini bisa terus berkembang ke titik daerah yang lain, yang perlu kita bangun kembali,” ujar pria yang menjabat sebagai manajer Baitul Maal karyawan bank Bukopin ini.
Mudah-mudahan, lanjutnya, ini menjadi amal jariyah untuk bekal kehidupan di akhirat. “Sekali lagi, terimakasih luar biasa untuk BWA. Insya Allah program ini akan kita sukseskan bersama-sama. Tidak hanya di daerah Rumpin, tapi juga di daerah-daerah lain, di seluruh Indonesia. Amin ya Rabbal ‘Alamiin,” pungkasnya penuh harap.
Segera Diresmikan
Tidak hanya para wakif yang bahagia karena dapat merasakan indahnya nikmat berbagi, para warga juga sangat bersyukur atas nikmat yang didapatkannya. warga yang sudah puluhan tahun mengalami kesulitan air bersih ini belum pernah membayangkan caranya untuk dapat mendistribusikan air ke setiap rumah dengan adil dan merata.
“Saya sangat senang karena ini adalah baru pertama kali di kampung kami, dan saya tidak kebayang bagaimana mendistribusikan air kesetiap rumah, tapi BWA mampu melakukannya”, ungkap Rahmat, salah seorang warga Lebak Haur.
Warga sebelumnya, sering mengalami konflik sosial karena sering berebut air. Sekalipun terdapat empat sumber mata air, tetapi warga kesulitan mendapatkan air bersih. Minimnya pengetahuan mengenai sistem distribusi air dan kemiskinan warga kampung, menyebabkan air tidak terdistribusikan dengan adil dan merata ke setiap warga.
“Terlebih di musim kemarau, perebutan air bersih antar warga sampai mengakibatkan perusakan selang air atau melepas selang air milik warga lain. Perebutan seperti ini menyebabkan konflik sosial yang berkepanjangan,” Ujar Edi Kurniawan, partner lapang BWA.
Alhamdulillah, sudah 90 % pembangunan instalasi air bersih dengan model pipanisasi terbuka ini telah selesai. Mengikuti pola kontur tanah di Lebak Haur, sistem distribusi air terbagi menjadi tiga ketinggian berbeda yakni bagian atas, tengah dan bawah.
Menurut Darminto, koordinator program BWA, pembangunan distribusi air ini telah sesuai rencana. Yakni terdapat bak penampung utama (BPU), bak pembagi distribusi (BPD) dan bak pembagi rumah (BPR).
“Dari sisi pekerjaan, masih ada beberapa pekerjaan yang harus diselesaikan berupa pengecatan bak dengan cat tahan air agar air tidak rembes. Serta pengecekan sistem distribusi yang dibangun betul-betul berjalan dengan baik. Mudah-mudahan segera selesai,” papar Darminto.[]
Untuk donasi dan lihat video, silahkan klik disini!