Setelah tiga pekan warga Desa Trono bergotong royong, akhirnya Selasa (8/10) dua bak penangkap air bersih dari enam titik mata air di hulu sungai Tlingsing —yang berlokasi di Babadan, dusun paling puncak Gunung Merapi di sisi Magelang— selesai dibangun.
“Bak mata air kali ini dibuat kokoh, besar dan berada pada tempat yang lebih tinggi dari bak yang pernah ada di Sungai Tlingsing ini,” ungkap Dedi Prasetiyo, mitra lapang BWA.
Selain dicor di keempat sisinya, kedua bak juga dilengkapi dengan perlindungan batu yang disusun sedemikian rupa, agar terlindungi dari terjangan banjir lahar dingin dan bahaya longsoran tebing di sekitarnya. Dari bak kedua tersebut dibuat tiga pipa output, yang salah satunya untuk dialirkan ke Dusun Trono Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Dengan konstruksi seperti itu, diharapkan bak mata air tidak mudah rusak bila kembali diterjang lahar dingin sehingga bisa terus mengalirkan air bersih ke warga lereng Merapi tersebut.
Dari hasil perhitungan, air yang berhasil ditampung oleh kedua bak ini mampu mengalirkan air dengan debit sekitar 7 liter per detik. Dengan debit sebesar ini, maka bak Babadan ini diperkirakan akan mampu memenuhi kebutuhan ratusan Kepala Keluarga (KK) di Trono, dan beberapa dusun lain di daerah sekitarnya.
Sungguh, keajaiban harta wakaf yang Anda donasikan, memastikan setiap tetes air yang mereka gunakan menjadi pahala bagi Anda![]
klik disini untuk donasi dan membaca project selengkapnya!