Anda masih ingat Wiwin Ambarwati? Mahasiswi yang semangat belajarnya tidak diragukan lagi meski biaya tiada dan badan pun tersiksa.
Ketiadaan biaya tidak menjadikannya putus asa. Dengan bekerja paruh waktu sepulang kuliah dirinya mengumpulkan dana. Namun kuliahnya terpaksa cuti tatkala dirinya sudah tak tahan lagi menahan sakit akibat menderita tumor payudara yang tergolong ganas. Ia pun akhirnya cuti setahun untuk pengobatan herbal, bekam dan sinse.
Meski tumornya baru mengecil dua sentimeter, ia melanjutkan kuliah kembali. Kini mahasiswi angkatan 2010 tersebut status kemahasiswaannya di IKIP PGRI Semarang sudah semester 6 sementara status akademiknya semester 4.
“Kemarin saya cuti di semester 4 dan 5. Semester ini saya mengambil mata kuliah semester 4, dan semester depan saya akan mengambil mata kuliah semester 5,” ungkapnya, Rabu (17/7).
Untuk memenuhi kebutuhan perkuliahan seperti fotokopi, buku kuliah, dan biaya pengerjaan tugas lainnya, Wiwim bekerja di ABA.net. di lingkungan kampusnya antara jam 08.00-16.00 setiap Jum’at, Sabtu, dan Minggu. Per bulan, ia menerima gaji Rp 240.000.
Ia kuliah dari Senin-Kamis. Jadi pekerjaan tidak mengganggu aktivitas kuliah. Setiap ada waktu luang, ia gunakan untuk membaca. “Sementara ketika bekerja di warnet saya gunakankan untuk mengerjakan tugas kuliah. Untuk print tugas nya gratis, hanya mengganti uang kertasnya saja,” ungkapnya.
Sedangkan untuk biaya kuliah semester 7 paska Idul Fitri nanti, Wiwin belum dapat membayangkan dapat menutupinya.
Melihat kegigihan dan keseriusan Wiwin untuk meraih gelar sarjana pendidikan, maka Badan Wakaf Al-Qur’an dengan program Indonesia Belajar mengetuk hati kaum Muslimin agar mendonasikan sebagain harta, membantu biaya pendidikannya. Info lebih lanjut terkait program-program BWA silakan klik: www.wakafquran.org.[]