Meski medannya begitu berat,warga Dusun Trono, Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, Magelang tetap semangat membangun bak pengumpul dari mata air di hulu sungai Tlingsing yang berlokasi di dusun paling puncak Gunung Merapi yakni di dusun Babadan, desa Paten, kecamatan Dukun.
Mereka tidak hanya harus membawa alat-alat yang dibutuhkan, melainkan juga sambil memanggul semen, besi, dan bahan-bahan bangunan lainnya ke lokasi. Padahal rute perjalanan sejauh tiga kilo meter dari Trono, lalu menuruni bukit terjal dan menyusuri sungai dengan resiko bahaya longsor tebing yang bisa terjadi setiap saat.
Dalam proses penggalian bak, tidak jarang mereka harus memindahkan atau menghancurkan batu-batu besar. Bahkan pada saat pembuatan patok (tugu pengait seling pengaman pipa), mereka harus menaiki bukit yang terjal dengan menggunakan anak tangga seadanya.
Rasa lelah dan medan yang berat tidak membuat warga merasa berat hati. Semua dilalui dengan penuh keceriaan dan keikhlasan, serta tidak pernah lupa akan kewajibannya beribadah kepada Allah SWT. mereka tetap menjalankan ibadah shalat zhuhur tepat waktu di lokasi pembangunan secara bergantian dengan beralaskan tikar.
Dengan dibantu tiga tenaga ahli yang telah berhasil membuat project wakaf sarana air bersih Wadi Uronah 2 di Dusun Pule, Srumbung, Magelang, warga pun bahu membahu membuat dua bak penangkap air yang muncul dari enam titik mata air.
Sehingga setelah memakan waktu selama tiga minggu, pada Selasa (8/10) pembangunan dua bak tersebut selesai. Bak mata air kali ini, dibuat kokoh, besar dan berada pada tempat yang lebih tinggi dari sungai Tlingsing.
Bak pertama, berukuran 3×1 meter yang akan menampung sedikitnya tiga titik mata air di sisi tebing. Air dari bak pertama ini, akan di alirkan ke bak kedua yang letaknya lebih ke bawah yang berukuran 5×2 meter. Selain menampung air dari bak pertama, bak kedua juga akan menampung air dari tiga sumber mata air yang berasal dari tebing di sekitarnya.
Selain dicor di keempat sisinya, kedua bak juga dilengkapi dengan perlindungan batu yang disusun sedemikian rupa, agar terlindungi dari terjangan banjir lahar dingin dan bahaya longsoran tebing di sekitarnya. Dari bak kedua tersebut dibuat tiga pipa output.
Tahap selanjutnya dari project wakaf sarana air bersih ini adalah pemasangan pipa HDPE dari bak menuju ke dusun Trono.
Setiap tetes air yang mereka gunakan menjadi pahala bagi Anda! Silahkan klik disini!