Eramuslim.com – Sebagai raja Arab Saudi, King Faisal melakukan banyak reformasi di negaranya. King Faisal melakukan penyederhanaan gaya hidup keluarga kerajaan. Yang paling fenomenal adalah ketika dia menghapuskan perbudakan di Arab Saudi dengan menggelontorkan dana sebesar 60 juta Riyal.
Sang Raja juga berhasil meningkatkan perekonomian Arab Saudi berkali-kali lipat dari sebelumnya. Di bidang pendidikan, King Faisal banyak membangun institusi pendidikan dan penelitian untuk laki-laki dan perempuan.
Dia adalah salah satu tokoh di balik berdirinya OKI [Organisasi Konferensi Islam], karena ia sangat mendambakan agar umat Islam bersatu. Dia juga pro-aktif berjuang untuk membebaskan Masjid Al-Aqsha dan Palestina dari belenggu penjajah Zionis Israel.
Dia mendukung Mesir dan Suriah pada tahun 1973 yang berperang melawan Israel. Sang Raja pernah memboikot minyak untuk Barat yang loyal mendukung Israel. Harga bahan bakar minyak pun melambung tinggi. Krisis bahan bakar melanda Amerika Serikat .
Dalam pidatonya menanggapi masjid Al-Aqsha yang dibakar oleh seorang Kristen Radikal pendukung Israel asal Australia, dia pernah mengatakan, “Maka sungguh, aku berdoa kepada Allah dengan tulus, jika Allah belum tetapkan kita untuk berjihad dan membebaskan tempat-tempat suci itu, agar Dia tidak izinkan saja aku untuk tetap hidup meskipun sesaat.”
Tak lama setelah itu, King Faisal pun wafat setelah ditembak oleh keponakannya sendiri yang baru pulang dari Amerika Serikat. Semoga Allah merahmati sang Raja dan menempatkannya di Jannah-Nya [dari berbagai sumber]
“Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah, maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada [pula] yang menunggu-nunggu dan mereka tidak merubah [janjinya]” [QS. Al-Ahzab: 23]