Sudah sering saya membaca tulisan tentang zina hati dan zina-zina lainnya, dan ingin sekali saya menghindarinya. Tetapi masih saja saya sering teringat sama seseorang. Orang tersebut pernah mengajukan niat untuk berkenalan secara serius, tetapi pada saat itu dengan berbagai pertimbangan saya memutuskan untuk menolaknya, meskipun sebenarnya saya yakin tidak ada alasan syar’i untuk menolaknya, dan saya merasa bersalah atas keputusan tersebut.
Beberapa waktu yang lalu, ketika saya merasa sangat ingin berumah tangga, saya memberanikan diri untuk bertanya kembali kepadanya tentang niat dia dulu, dan menawarkan untuk mengulangi proses ta’aruf. Pada awalnya dia menunjukkan sikap seolah-olah (setidaknya saya menafsirkan) bahwa dia masih berkeinginan melanjutkan niat dia dulu dan kami memutuskan bertaaruf lewat e-mail(mengingat saat ini kami tidak sedang berada dalam satu benua), tetapi dalam perkembangan selanjutnya dia memutuskan untuk menghentikan proses tersebut.
Masalahnya, sampai sekarang saya selalu saja teringat sama orang tersebut, dan masih suka berharap bahwa suatu saat nanti dia akan mengubah keputusannya. Saya khawatir ini sudah termasuk zina hati, apa yang harus saya lakukan…….
Jazakallohu khoiron katsir
Wassalaamu’alaikum wr. wb.
R Birmingham
Assalamu’alaikum Wr Wb,
1. Berharaplah pada Allah, barangsiapa berharap kepada Allah tak akan dikecewakan, barangsiapa berharap pada manusia akan tercela.
2. Serahkanlah hati anda pada Allah, pelajarilah bagaimana mencintai Allah dan bagaimana menggapai cinta Allah. Kalaulah semua wanita yang sudah layak nikah melakukan hal ini, niscaya tak akan ada wanita yang hidup tidak bahagia dengan suaminya kelak. Tak akan ada wanita yang salah pilih suami maupun salah pilih prosedur.
3. Pelajarilah agama anda, Islam. Itu adalah juk-lak hidup anda. Jangan sia-siakan waktu anda untuk mengangankan yang tak jelas dan menjadikan angan-angan itu sebagai jalan masuk setan. Tutuplah pintu setan dengan mengalihkan perhatian anda pada belajar. Carilah pintu ridha Allah lain dengan menjadi seorang penuntut Ilmu Agama Allah
4. Tetaplah yakin bahwa Allah akan memberikan yang terbaik bagi anda dalam hidup ini, yang boleh anda ragukan adalah keseriusan anda sendiri dalam menggapai ridha Allah. Oleh karena itu anda harus mendisiplinkan diri anda dalam berharap pada Allah. Jangans ekalipun kehilangan harapan pada Allah maupun meragukan Allah. Jika sadar kita lemah, maka segera sadar bahwa kita punya Allah sebagai tempat bergantung dan tempat berharap.
Wallahua’lam bishshowwaab
Wa’alaikumsalam Wr. Wb.
Aisyah Nurmi