Mereka berada dalam kondisi itu selama yang Allah kehendaki setelah dihapuskannya taurat dari dada-dada mereka dan Uzeir sebelumnya adalah salah seorang dari ulama mereka. Uzeir pun berdoa kepada Allah dengan sepenuh hati memohon agar Allah mengembalikan apa yang telah dihapuskan (taurat) itu kepada dada-dada mereka. Tatkala ia melakukan shalat dengan sepenuh hati kepada Allah maka turunlah sebuah cahaya dari Allah masuk kedalam perutnya dan kembalilah apa yang selama ini hilang dari perutnya berupa taurat. Setelah itu dia pun berteriak dengan suara lantang ditengah-tengah kaumnya sambil berkata,”Wahai kaum. Sungguh Allah telah memberikan taurat dan mengembalikannya kepadaku!”
Kemudian Uzeir mengajarkan taurat kepada mereka selama waktu yang dikehendaki Allah lalu tabut pun turun setelah ia hilang dari mereka. Tatkala mereka menyaksikan tabut maka mereka pun membandingkan isi tabut itu dengan apa yang diajarkan Uzeir kepada mereka maka mereka pun mendapatinya sama, dan mereka pun berkata,”Demi Allah tidaklah Uzeir diberikan ini kecuali bahwa dia adalah putra Allah.”
Dari as Suddiy, firman Allah : وقالت اليهود عزير ابن الله sesungguhnya orang-orang Yahudi berkata demikian dikarenakan mereka pernah dikalahkan oleh orang-orang kuat yang kemudian melakukan pembantaian dan mengambil taurat. Ulama-ulama mereka yang tersisa pun berhasil lari dan mereka mengubur kitab-kitab taurat di gunung-gunung.
Uzeir saat itu adalah seorang anak (belasan tahun) yang tengah beribadah di puncak gunung dan dia tidaklah turun kecuali pada hari raya. Anak itu pun menangis dan berkata,”Tuhan, Engkau telah tinggalkan Bani Israil tanpa seorang alim pun”! dia pun terus menangis hingga kedua kelopak matanya turun.
Suatu kali ia turun dan ketika kembali, ia mendapati seorang wanita terlunta-lunta disebuah kuburan sambil menangis dan berkata,”Wahai yang memberikan makan, wahai yang memberikan pakaian !” Uzeir berkata kepadanya,”Celaka kau, siapa yang akan memberikanmu makan, memberikanmu pakaian, memberikanmu minum atau memberikan manfaat kepadamu sebelum laki-laki ini? wanita itu berkata,”Allah!” Uzeir berkata,”Sesungguhnya Allah hidup dan tidak mati!” wanita itu berkata,”Wahai Uzeir, siapakah yang mengajarkan para ulama sebelum Bani Israil? Uzeir menjawab,”Allah.” Wanita itu berkata,”Mengapa engkau menangisi mereka?” maka tatkala Uzeir mengetahui bahwa dirinya dikalahkan (argumentasinya) lalu dia pun berpaling.