Yth. Pak Ustadz Sigit,
Mohon bisa dijelaskan bagaimana konsep yang benar dalam belajar agama Islam ? Hal apa saja yang didahulukan untuk dipelajari ?
Assalamualaikum wr.wb
Waalaikumussalam Wr Wb
Saudara Budi yang dirahmati Allah swt
Islam memberikan perhatian yang sangat besar kepada Ilmu dan pengajarannya. Hal itu bisa kita lihat bahwa ayat-ayat yang pertama kali diturunkan Allah kepada Rasul-Nya berkaitan dengan ilmu.
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ ﴿١﴾
خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ ﴿٢﴾
اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ ﴿٣﴾
الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ ﴿٤﴾
عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ ﴿٥﴾
Artinya : “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al Alaq : 1 – 5)
Ayat-ayat diatas memberikan penjelasan bahwa hendaklah setiap muslim yang menuntut ilmu senantiasa menyadari kehinanaan dirinya dihadapan Allah Sang Pemilik ilmu sehingga tidak menjadikan dirinya takabbur (sombong) atas pengetahuan yang diperoleh karena sesunguhnya semua ilmu yang diketahuinya itu adalah anugrah dari Allah Yang Maha Mulia.
Kemudian hendaklah seorang yang menuntut ilmu itu senantiasa mengaitkan hatinya dengan Allah swt sehingga ilmu yang didapatnya bisa meningkatkan kualitas keimanan didalam dirinya, mengingatkan dirinya akan kebesaran-Nya dan menyadari bahwa ilmu yang dimilikinya itu adalah amanah yang harus disampaikan kepada orang-orang yang belum mengetahuinya. Hal itu berarti bahwa ilmu yang dipelajarinya adalah ilmu-ilmu yang bermanfaat bagi kehidupannya baik di dunia maupun di akherat.
Perintah menuntut ilmu dengan disertai ketertautan hatinya dengan Sang Pemilik Ilmu lebih didahulukan dari perintah-perintah lainnya. Hal itu menunjukkan bahwa setiap amal ibadah seorang muslim tidaklah banyak memberikan manfaat ketika tidak dibangun atas dasar ilmu. Dengan kata lain bahwa amal mengikuti ilmu. Umar bin Abdul Aziz mengatakan bahwa “Amal yang dilakukan tanpa ilmu maka kerusakan yang ditimbulkan lebih besar dari manfaatnya.”
Dan ilmu yang pertama kali ditanamkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada para sahabatnya adalah ilmu-ilmu tentang pokok-pokok aqidah (keimanan). Ditanamkan didalam diri mereka nilai-nilai tauhid (pengesaan terhadap Allah swt).
فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ
Artinya : “Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, Tuhan) selain Allah.” (QS. Muhammad : 19)
Macam-macam tauhid yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam didalam diri para sahabatnya adalah :
1. Tauhid Rububiyah yaitu keyakinan bahwa Allah swt yang menciptakan segala sesuatu, Yang Memberikan Rezeki, Yang Memberikan Manfaat dan Mudharat, Yang Menghidupkan dan Mematikan.
2. Tauhid Uluhiyah yaitu keyakinan bahwa tidak beribadah kepada selain Allah swt atau tidak ada yang patut disembah selain Allah.
3. Tauhid Asma wa Sifat yaitu keyakinan bahwa Allah swt memiliki nama-nama mulia dan seluruh sifat-sifat yang sempurna, bersih dari segala sifat kekurangan. Dan tidaklah sah keimanan seseorang tanpa beriman terhadap nama-nama dan sifat-sifat-Nya ini maka Allah memerintahkan hamba-Nya untuk berdoa dengan nama-nama dan sifat-sifat-Nya :
Artinya : “Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu.” (QS. Al A’raf : 180)
Pengetahuan tentang pokok-pokok aqidah itulah yang terus menerus ditanamkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam didalam diri para sahabatnya yang dengannya menjadikan mereka memiliki hubungan yang dekat dengan Allah swt serta menjadikan mereka orang-orang terbaik dalam sejarah kehidupan umat manusia.
كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللّهِ
Artinya : “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali Imran : 110)
Pokok-pokok akidah inilah yang pertama kali harus difahami dengan benar oleh setiap muslim karena jika difahami secara menyimpang maka semua hal yang bersandar kepadanya akan ikut menyimpang pula.
Setelah tertanam ketauhidan yang kuat didalam diri seorang muslim maka ia dituntut pula untuk mengetahui tentang Rasulullah saw dan juga tentang Islam secara baik. Ketiga ilmu itu sering disebut dengan istilah “Ilmu Pokok yang Tiga”. Inilah ilmu-ilmu pertama yang harus difahami seorang muslim.
Adapun ilmu-ilmu berikut yang juga harus diketahui seorang muslim adalah : Ilmu tentang al Qur’an dan sunnah, fikih ibadah, akhlak, fikih muamalah (pergaulan), fikih jual beli, sejarah perjalanan hidup dan perjuangan Rasulullah saw, sejarah islam, da’wah islam dan lainnya. Namun mana yang haus disampaikan terlebih dahulu dari ilmu-ilmu itu maka bisa disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan orang yang menuntut ilmu itu sendiri. Ketika ia adalah seorang pedagang maka fikih jual beli menjadi sesuatu yang harus dikedepankan dalam pengajaran kepadanya setelah akidah baru setelah itu yang lainnya. Ketika dia adalah seorang yang hendak pergi haji maka fikih haji menjadi ilmu yang harus didahulukan dari yang lainnya. Namun tetap semuanya harus dilandasi pemahaman akidah dan yang benar dan kuat.
Wallahu A’lam
Ustadz Sigit Pranowo Lc