Assalamu’alaikum ustadz..
Saya ingin bertanya, saya sudah punya rencana menikah dengan seorang wanita sholehah, tetapi dulu saya pernah bercumbu mesra (tidak sampai menggauli / mencampuri) dengan kekasih saya (sekarang mantan kekasih). Saya bingung ustadz.
- Apakah perbuatan dosa di masa lalu itu harus saya beritahukan kepada wanita sholehah itu sebelum kami menikah nantinya?
- Saya tahu bahwa sampai saat ini dia (mantan kekasih saya) masih mencintai saya, namun saya sudah tak inginkan dia menjadi milik saya dikarenakan sifat buruknya ustadz. Dia selalu menghalangi saya untuk berdakwah sejak saya bertobat.
Bagaimana pendapat ustadz? Saya meminta saran ustadz disertai dalil-dali yang akurat, syukron ustadz. wassalam..
Wa’alaikumussalam Wr. Wb.
Apa yang pernah anda lakukan pada masa lalu adalah perbuatan yang dilarang dan diharamkan Allah swt karena termasuk kedalam muqaddimah zina meskipun tidak sampai pada zina sesungguhnya. Firman Allah swt :
Artinya : “Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Israa : 32)
Artinya : “Dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya Dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan Dia akan kekal dalam azab itu, dalam Keadaan terhina, kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Furqan : 68-70)
Oleh karena itu diwajibkan bagi anda untuk bertaubat dengan taubat nasuha serta bertekad untuk tidak mengulanginya pada masa-masa yang akan datang dengan memperbanyak ibadah kepada Allah dan amal-amal shaleh. Dan sesungguhnya pintu taubat masih terbuka hingga nyawa sampai di kerongkongan atau matahari terbit dari barat.
Imam Tirmidzi meriwayatkan dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda, "Sesungguhnya Allah menerima taubat seorang hamba selama nyawanya belum sampai ke tenggorokan."
Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Musa dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda, " Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan senantiasa membuka lebar-lebar tangan-Nya pada malam hari untuk menerima taubat orang yang berbuat dosa pada siang hari dan Allah senantiasa akan membuka tangan-Nya pada siang hari untuk menerima taubat orang yang berbuat dosa pada malam hari, dan yang demikian terus berlaku hingga matahari terbit dari barat."
Setelah Anda bertaubat dengan sebenar-benar taubat serta kembali kepada Allah swt dengan berbagai ibadah dan amal-amal shaleh maka tidak ada keharusan bagi anda untuk memberitahukan perbuatan masa lalu anda itu kepada calon pasangan anda, berdasarkan apa yang diriwayatkan Imam Bukhari dari Abu Hurairah berkata; saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Setiap umatku dimaafkan (dosanya) kecuali orang-orang menampak-nampakkannya dan sesungguhnya diantara menampak-nampakkan (dosa) adalah seorang hamba yang melakukan amalan di waktu malam sementara Allah telah menutupinya kemudian di waktu pagi dia berkata: ‘Wahai fulan semalam aku telah melakukan ini dan itu, ‘ padahal pada malam harinya (dosanya) telah ditutupi oleh Rabbnya. Ia pun bermalam dalam keadaan (dosanya) telah ditutupi oleh Rabbnya dan di pagi harinya ia menyingkap apa yang telah ditutupi oleh Allah’."
Adapun terhadap mantan kekasih anda maka ia adalah orang asing bagi anda dan tidaklah ada keterikatan syar’i antara anda berdua. Waspadalah terhadap tipu daya dan bisikan setan yang dihembuskan kedalam diri anda dan diri mantan kekasih anda yang bertujuan mencelakakan anda berdua.
Setelah Anda bertaubat maka jagalah diri Anda dari segala macam sarana yang bisa mengembalikan anda kepada kehidupan masa lalu. Tutuplah rapat-rapat segala pintu kearah itu. Sebaliknya anda harus menatap masa depan Anda dengan tetap manapaki jalan dakwah yang saat ini anda telah berada diatasnya. Jangan lupa untuk terus berdoa kepada Allah agar diberikan keistiqamahan diatasnya hingga akhir hidup Anda.
Dengan begitu anda akan merasakan manisnya iman sebagaimana apa yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Anas dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, dia berkata, "Tiga perkara jika itu ada pada seseorang maka ia akan merasakan manisnya iman; orang yang mana Allah dan Rasul-Nya lebih dia cintai daripada selain keduanya, mencintai seseorang yang ia tidak mencintainya kecuali karena Allah, dan benci untuk kembali kepada kekafiran setelah Allah menyelamatkannya dari kekafiran tersebut sebagaimana ia benci untuk masuk neraka."
Semoga Allah memberikan keistiqamahan kepada kita semua untuk tetap berada diatas jalan-Nya hingga akhir kehidupan kita, Aamiin…
Wallahu A’lam.