mw tanya… jin kan diciptakan dari api….
malaikat dari cahaya….
manusia dari tanah….
kalo tumbuhan dan hewan bagaimna??
Dari yang saya baca, ada suatu kaum yang bernama ya’juj ma’juj, di penjara di balik dinding logam.
Itu kan dari zaman sebelum nabi Muhammad, berarti sekarang jumlah kaum itu akan bertambah banyak dunk, apalagi katanya ketika kaum itu menempuh perjalanan, air satu danau pun bisa habis diminumnya…,, nah, yang jadi pertanyaan, Apakah sampai sekarang belum diketemukan oleh ilmuwan manapun??? padahal seperti perahu nya nabi Nuh aj diketemukan.
Waalaikumussalam Wr Wb
Dari Apa Hewan dan Tumbuhan Diciptakan ?
Allah swt telah menciptakan hewan dan juga tumbuhan dari air, hal itu didasari oleh firman Allah swt :
Artinya : “Dan dari air Kami jadikan setiap sesuatu yang hidup.” (QS. Al Anbiya : 30)
Asy Syinqithiy didalam kitab “Adhwa al Bayan” mengatakan bahwa secafra lahiriyah kata “ja’ala” di sini berarti diciptakan karena ia termasuk mutaaddiyah untuk obyek yang satu. Hal itu dibuktikan dengan firman-Nya didalam surat an Nuur :
Artinya : “Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air.” (QS. An Nuur : 45)
DR. Wahbah az Zuhaeiliy didalam kitabnya “at Tafsir al Munir fii al Aqidah wa asy Syari’ah wa al Manhaj” mengatakan bahwa firmna Allah :
Artinya : “Dan dari air Kami jadikan setiap sesuatu yang hidup.” (QS. Al Anbiya : 30)
Maksudnya : Kami telah menciptakan setiap hewan dari air, artinya didalamnya (hewan itu) ada kehidupan, seperti halnya firman Allah :
Artinya : “Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air.” (QS. An Nuur : 45)
Maksudnya : Setiap hewan berasal dari nuthfah (air mani) dan dia adalah air dan tumbuh-tumbuhan tidaklah dapat tumbuh kecuali dengan air, dan ini sesuai dengan pendapat sebagian ulama yang mengatakan bahwa setiap hewan diciptakan peratama kali di laut kemudian berpindah kepada beberapa jenis hewan di daratan lalu mereka dibentuk sesuai dengan tabiat daratan bersamaan dengan perjalanan waktu. Dan sebagaimana diketahui bahwa hewan-hewan dan tumbuh-tumbuhan sesungguhnya diciptakan dari air. (markaz al Fatwa no. 18274)
Ya’juj dan Ma’juj
Ya’juj dan Ma’juj adalah dua kabilah kafir yang berasal dari keturunan Adam yang berwajah lebar, bermata sipit dan melakukan kerusakan di bumi lalu Allah swt menundukkan Dzulqrnain untuk membangun satu dinding yang mengurung mereka. Dan mereka senantiasa menggalinya hingga waktu yang diizinkan Allah swt untuk keluar darinya pada akhir zaman setelah peristiwa Isa membunuh dajjal.
Mereka keluar dengan jumlah yang sangat besar lalu meminum dari danau thabariyah dan membuat kerusakan di bumi. Tak seorang pun yang mampu menghadapi mereka lalu Isa bersama orang-orang yang beriman berhasil mencapai bukit Thur hingga Allah swt membinasakan Ya’juj dan Ma’juj dengan ulat-ulat yang memakan leher-leher mereka kemudian Allah mengirim burung yang melemparkan mayat-mayat mereka ke laut dan Allah juga mengirimkan hujan untuk mencuci bumi dari bau busuk mereka.” (Fatawa al Islam Sual wa Jawab juz I hal 1516)
Dalil bahwa Ya’juj dan Ma’juj akan meminum danau Thabariyah disebutkan didalam hadits yang panjang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari an Nawas bin Sam’an ketika Rasulullah menceritakan tentang dajjal dan didalamnya disebutkan,”Ketika Allah mewahyukan kepada Isa,’Sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-hamba (urusan) bagi-Ku yang tak ada tangan seorang pun yang mampu membunuh mereka. Maka lindungilah hamba-hamba-Ku (orang-orang beriman) ke bukit Thur.” lalu Allah mengirim Ya’juj an Ma’juj dari berbagai tempat yang tinggi. Orang-orang pertama dari mereka melintasi sebuah danau Thabariyah dan meminum airnya. Sedangkan orang-orang terakhir dari mereka mengatakan,”Sungguh dahulu pernah ada air di sini.” Lalu Nabi Allah Isa dan orang-orang yang bersamanya mendatangi bumi dan mereka tidaklah mendapatkan di bumi itu sejengkal pun dari tempat itu kecuali di penuhi oleh bau busuk mayat mereka maka Nabi Allah dan orang-orang yang bersamanya berdoa kepada Allah dan Allah pun mengutus seekor burung yang berleher seperti leher onta (panjang) yang kemudian membawa mereka dan melemparkan mereka semua ke tempat yang dikehendaki Allah swt.”
Al Mubarokhfuriy didalam kitabnya “Tuhafah al Ahwadzi” mengatakan bahwa di “al Qomus” disebutkan bahwa Thabariyah adalah suatu wilayah didaraha Yordania.
Sedangkan letak dinding yang hingga saat ini masih mengurung Ya’juj dan Ma’juj—menurut Ibnu Abbas—berada di persimpangan negeri Turki dengan Rusia berdekatan dengan pegunungan Kaukasus. (Baca : Mitseri Ya’juj dan Ma’juj)
Namun demikian hanya Allah lah yang mengetahui lokasi pasti dari dinding tersebut karena Dia swt Yang Maha Mengetahui segala yang nyata maupun yang tersembunyi.
Wallahu A’lam
Ustadz Sigit Pranowo Lc