Assalaamua’laikum Wr.Wb
Ustad saya mau nanya:
Kalau kita mau meraih malam lailatul qodar apa kita harus itikaf di mesjid, apakah bisa di rumah?Itu saja yang saya tanya ustad mohon dijawab ustadz.
Wssalaamua’laikum Wr.Wb
Assalaamua’laikum Wr.Wb
Diantara karunia Allah swt kepada hamba-hamba-Nya pada sepuluh malam terakhir adalah dijadikannya satu malam lebih baik daripada seribu bulan, sebagaimana disebutkan didalam firman-Nya ;
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
Artinya : “Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al-Qadr : 3)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan umatnya yang hendak mendapatkan malam mulia ini agar mencarinya pada malam-malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan ramadhan, sebagaimana diriwayatkan oleh imam Bukhari meriwayatkan dari ‘Aisyah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Carilah Lailatul Qadar pada malam yang ganjil dalam sepuluh malam yang akhir dari Ramadhan".
Namun dikarenakan tidak jarang terjadi perbedaan awal masuk Ramadhan di negara-negara islam maka bagi kaum muslimin yang ingin mendapatkan Lailatul Qadr hendaklah dia mencarinya disetiap malam pada sepuluh malam terakhirnya.
Imam Muslim meriwayatkan dari Ibnu Umar menceritakan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda: "Siapa yang ingin mencari (Lailatul Qadr), maka hendaklah ia mencarinya pada sepuluh akhir Ramadlan."
Lailatul Qodr tidak hanya dikhususukan bagi orang yang beritikaf di masjid akan tetapi ia diperuntukan bagi kaum muslimin yang bersungguh-sungguh didalam beribadah dan tidak membuang-buang waktunya dengan amal-amal yang tidak bermanfaat pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan baik dirinya beritikaf atau tidak.
Imam Muslim meriwayatkan dari Aisyah berkata; "Pada sepuluh terakhir bulan Ramadlan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih giat beribadah melebihi hari-hari selainnya."
Seorang yang ingin mendapatkan Lailatul Qadr hendaklah memperhatikan hari-harinya di sepuluh malam terakhir Ramadhan dengan ibadah-ibadah ketaatan kepada Allah swt. Hal demikian tidak hanya dilakukan pada malam-malam hari akan tetapi juga di siang-siang harinya, diantaranya : sedekah, membantu orang lain, memperhatikan shalat-shalat fardhu dan nafilah, dzikir, tilawah al qur’an, doa, qiyamullail atau lainnya.
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,"Dan barang siapa yang menegakkan (shalat pada malam) Lailatul Qadr dengan keimanan dan mengharap (pahala dari Allah), maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni."
Dan sebaik-baik doa yang diucapkan pada malam itu adalah :
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عُفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Sebagaimana hal itu diriwayatkan oleh Imam at Tirmidzi dari Aisyah ia berkata; wahai Rasulullah, apabila aku mengetahui malam apakah lailatul qadr, maka apakah yang aku ucapkan padanya? Beliau mengatakan: "Ucapkan; ALLAAHUMMA INNAKA ‘AFUWWUN KARIIMUN TUHIBBUL ‘AFWA FA’FU ‘ANNII (Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi ampunan dan Maha Pemurah, Engkau senang memberikan ampunan, maka ampunilah aku).” Abu Isa berkata; hadits ini adalah hadits hasan shahih.
Wallahu A’lam