Pertanyaan berkisar keislaman, silahkan email ke [email protected]
Assalamu ‘alaykum pak Ustadz, ada sedikit pertanyaan sejauh mana urgensi mempelajari Manasik haji bagi calon jamaah haji? Mhn pencerahan dari pak Ustadz, trims.
Jawab
Sebelum menjelaskan tentang manasik haji, mari kita ketahui terlebih dahulu asal kata haji. Asal kata haji adalah menyengaja. Dalam kamus al-Mu’jamul wasith Kata haji berasal dari kata Hajja yahujju hajjan atauhijjan yaitu menyengaja, hajjal baital haram : Menyengaja pergi ke baitil haram untuk beribadah.
Haji adalah salah satu rukun Islam yang lima dan haji adalah menyengaja ke bailtillahil haram pada bulan-bulan haji (Asyhur ma’lumat) untuk menunaikan mahasik haji dan ibadah.
Adapun kata manasik adalah bentuk jamak dari mansak yang bermakna cara untuk melaksanakan ibadah.
Jadi manasik haji adalah berbagai rangkaian dan tata cara ibadah haji. Dalam fiqih Islam, ibadah haji adalah seorang Muslim atau Muslimah menyengaja untuk pergi ke kota Makkah Al-Mukarramah untuk melaksanakan berbagai rangkaian manasik haji seperti berniat, berpakaian ihram, thawaf dan sa’i lalu wuquf di padang Arafah, mabit di Muzdalifah dan melontar jumrah dan rangkaian manasik haji lainnya.
Dengan memahami rangkai dan tata cara ibadah haji, maka kecil kemungkinan ibadah haji yang kita lakukan akan rusak atau batal, sehingga kita tidak perlu mengulanginya di di musim haji berikutnya. Walaupun ada pembimbing haji, namun biasanya seorang pembimbing hanya memberikan pemahaman global kepada para jamaah.
Oleh karena itu bagus sekali bila setiap jamaah haji memiliki bekal ilmu tentang haji tersebut (selain bekal-bekal lainnya), setidaknya dengan mengikuti pembekalan manasik haji yang diadakan oleh Kelompok Bimbingan Ibdah Haji (KBIH) atau tranvel haji/umrah tempat di mendaftar, sehingga saat melalui rangkaian manasik haji di tanah suci tidak terlalu mengandalkan bimbingan orang lain. Allahu a’lam.
Ustadz Taufik Hamim