pak ustadz yang dirahmati Allah, saya ada sedikit pertanyaan
1. bagaimana kondisi kejiwaan seorang muslim ketika di surga apakah mereka masih mengingat hal-hal didunia seperti teman, keluarga, sejarah mereka, dll?
2. apakah di surga nanti kita masih mengenali keluarga (orangtua, isteri, anak dll) seperti kita mengenalnya di alam dunia??
terimakasih pa ustadz semoga Allah memberikan yang terbaik untuk pa ustadz dan orang2 muslim lainnya.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Waalaikumussalam Wr Wb
Saudara Denny Ashari yang dimuliakan Allah swt
Penduduk Surga Mengingat Hal-hal Saat di Dunia
Para penghuni surga masih tetap mengingat hal-hal hal yang pernah dilakukannya semasa mereka di dunia dan memperbincangkannya hal itu dengan sesame penghuni surga, sebagaimana firman-Nya :
وَأَقْبَلَ بَعْضُهُمْ عَلَى بَعْضٍ يَتَسَاءَلُونَ (٢٥) قَالُوا إِنَّا كُنَّا قَبْلُ فِي أَهْلِنَا مُشْفِقِينَ (٢٦) فَمَنَّ اللَّهُ عَلَيْنَا وَوَقَانَا عَذَابَ السَّمُومِ (٢٧) إِنَّا كُنَّا مِنْ قَبْلُ نَدْعُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْبَرُّ الرَّحِيمُ (٢٨)
Artinya : “Dan sebahagian mereka menghadap kepada sebahagian yang lain saling tanya-menanya. Mereka berkata: “Sesungguhnya kami dahulu, sewaktu berada di tengah-tengah keluarga kami merasa takut (akan diazab)”. Maka Allah memberikan karunia kepada kami dan memelihara kami dari azab neraka. Sesungguhnya kami dahulu menyembah-Nya. Sesungguhnya Dia-lah yang melimpahkan kebaikan lagi Maha Penyayang.” (QS. Ath Thuur : 25 – 28)
Al Qurthubi menyebutkan pendapat Ibnu Abbas tentang firman-Nya : وَأَقْبَلَ بَعْضُهُمْ عَلَى بَعْضٍ يَتَسَاءَلُونَ (Dan sebahagian mereka menghadap kepada sebahagian yang lain saling tanya-menanya) yaitu apabila mereka dibangkitkan dari kuburan maka sebagian mereka bertanya kepada sebagian yang lainnya.
Ada juga yang mengatakan : “Di surga “mereka saling bertanya” yaitu saling mengingat-ingat apa yang pernah mereka lakukan di dunia, seperti : rasa letih, perasaan takut akan adzab dan mereka memuji Allah swt atas hilangnya perasaan takut itu dari mereka.”
Ada yang mengatakan : “Sebagian mereka mengatakan kepada sebagian yang lainnya bagaimana keadaanmu di tempat yang mulia ini? قَالُوا إِنَّا كُنَّا قَبْلُ فِي أَهْلِنَا مُشْفِقِينَ Mereka berkata: “Sesungguhnya kami dahulu, sewaktu berada di tengah-tengah keluarga kami merasa takut (akan diazab)” artinya setiap orang yang ditanya dari mereka mengatakan kepada setiap orang yang bertanya “إِنَّا كُنَّا قَبْلُ” (Sesungguhnya kami dahulu) yaitu di dunia karena takut terhadap adzab Allah swt. فَمَنَّ اللَّهُ عَلَيْنَا (Maka Allah memberikan karunia kepada kami). Ada yang mengatakan : “Dengan taufiq dan hidayah”
وَوَقَانَا عَذَابَ السَّمُومِ (dan memelihara kami dari azab neraka) al Hasan mengatakan : السَّمُومِ (salah satu nama dari neraka dan salah satu tingkat dari tingkat jahanam)…
Firman-Nya إِنَّا كُنَّا مِنْ قَبْلُ نَدْعُوهُ (Sesungguhnya kami dahulu menyembah-Nya) yaitu di dunia dan Allah memberikan karunia kepada kami dengan ampunan atas kekarangan kami. Ada yang mengatakan bahwa َنَدْعُوه berarti menyembah-Nya. (Al Jami’ Li Ahkamil Qur’an jilid VI hal 62 – 63)
Dari penafsiran diatas tampak kepada kita bahwa para penduduk surga masih mengingat segala sesuatu yang pernah dilakukannya di dunia, seperti : perasaan khawatir dan takut akan adzab Allah swt, ibadah-ibadah mereka, makan-makanan yang dimakan, teman-teman, para pemimpin, atasan mereka, kaum kerabat, harta benda dan lainnya.
كُلَّمَا رُزِقُوا مِنْهَا مِنْ ثَمَرَةٍ رِزْقًا قَالُوا هَذَا الَّذِي رُزِقْنَا مِنْ قَبْلُ (٢٥)
Artinya : “Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan : “Inilah yang pernah diberikan kepada Kami dahulu.”. (QS. Al Baqoroh : 25)
Penduduk Surga Mengenali Keluarganya
جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ وَالْمَلائِكَةُ يَدْخُلُونَ عَلَيْهِمْ مِنْ كُلِّ بَابٍ (٢٣)سَلامٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ (٢٤)
Artinya : “(yaitu) syurga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu; (sambil mengucapkan): “Salamun ‘alaikum bima shabartum”. Maka Alangkah baiknya tempat kesudahan itu.” (QS. Ar Ro’du : 23 – 24)
Ibnu Katsir mengatakan bahwa makna dari firman-Nya :
وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ (dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya) adalah akan dikumpulkan antara diri mereka dengan orang-orang yang dicintainya seperti : bapak-bapak, keluarga, anak-anaknya yang tergolong orang-orang shaleh dari kalangan orang-orang beriman untuk masuk kedalam surga untuk untuk mengggembirakan mereka bahkan mengangkat derajatnya dari yang rendah ke derajat yang lebih tinggi, sebagaimana firman Allah swt :
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شَيْءٍ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ (٢١)
Artinya : “Dan orang-oranng yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.” (QS. Ath Thuur : 20 – 21) –(Tafsir Al Qur’an Al Azhim juz IV hal 451)
Juga didalam firman Allah swt :
إِنَّ أَصْحَابَ الْجَنَّةِ الْيَوْمَ فِي شُغُلٍ فَاكِهُونَ (٥٥) هُمْ وَأَزْوَاجُهُمْ فِي ظِلالٍ عَلَى الأرَائِكِ مُتَّكِئُونَ (٥٦)
Artinya : “Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka). Mereka dan isteri-isteri mereka berada dalam tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan.” (QS. Yasin : 55 – 56)
Baca juga : “Isteri dan Bidadari Surga”
Wallahu A’lam
-Ustadz Sigit Pranowo Lc-
Bila ingin memiliki karya beliau dari kumpulan jawaban jawaban dari Ustadz Sigit Pranowo LC di Rubrik Ustadz Menjawab , silahkan kunjungi link ini :
Resensi Buku : Fiqh Kontemporer yang membahas 100 Solusi Masalah Kehidupan…