assalamualaikum bang,…………………saya ingin bertanya sedikit tentang sosok Dzulqarnain dalam Al Quran…dari sebuah majalah yang saya baca dikatakan bahwa Dzulqarnain adalah seorang yang hidup di masa Nabi Ibrahim dan dia adalah seorang Arab……..tapi jujur saja saya masih merasa ragu,iseng2 saya buka internet,ada sebuah artikel yang mengatakan bahwa Dzulqarnain itu adalah Cyrus The Great (549-530 BC),seorang raja Persia dari dinasti Achaemenid…salah satu yang mendukung pendapat ini adalah Sayyid Abul A’la Maududi…kira2 mana yang benar?..mohon jawabannya..terima kasih
Waalaikumussalam Wr Wb
Saudara Ari yang dimuliakan Allah swt
Tentang Dzulqornain ini telah dibicarakan Allah swt didalam firman-Nya :
وَيَسْأَلُونَكَ عَن ذِي الْقَرْنَيْنِ قُلْ سَأَتْلُو عَلَيْكُم مِّنْهُ ذِكْرًا ﴿٨٣﴾
إِنَّا مَكَّنَّا لَهُ فِي الْأَرْضِ وَآتَيْنَاهُ مِن كُلِّ شَيْءٍ سَبَبًا ﴿٨٤﴾
Artinya : “Mereka akan bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Dzulkarnain. Katakanlah: “Aku akan bacakan kepadamu cerita tantangnya”. Sesungguhnya kami telah memberi kekuasaan kepadanya di (muka) bumi, dan kami telah memberikan kepadanya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu,” (QS. Al Kahfi : 83 – 84)
Ibnu Jarir menyebutkan tentang ini dan al Umawi di dalam “al Maghozi” sebuah hadits lemah dari Uqbah bin ‘Amir bahwa seorang Yahudi pernah mendatangi Nabi saw dan bertanya tentang Dzulqornain. Lalu Beliau saw memberitahukannya kepada mereka,’Ia adalah seorang pemuda yang berasal dari Romawi, Bani Alexander. Dia dibawa naik oleh para malaikat langit dan pergi menuju ke as Sad (gunung) dari sini dia melihat kaum yang wajahnya seperti muka anjing..”.. hadits ini panjang dan tidak benar jika sampai ke Rasulullah saw. Didalamnya banyak berita yang berasal dari Bani Israil. Yang mengagetkan lagi bahwa Abu Zur’ah ar Roziy—dengan segala kemampuan yang dimilikinya—menyantumkan hadits ini secara lengkap didalam kitabnya “Dalail an Nubuwah”, sungguh aneh.
Didalamnya terdapat sebuah kelicikan bahwa Dzulqornain berasal Romawi. Yang berasal dari Romawi adalah Aleksander II anak Philips al Maqduniy yang tercatat didalam sejarah Romawi. Adapun yang I—disebutkan al Azroqi dan yang lainnya—pernah melakukan thawaf bersama Nabi Ibrahim as, orang yang mengimani dan mengikutinya. Bersamanya terdapat Khaidir as. Adapun yang kedua adalah Alexander putra dari Philips al Maqduniy al Yunani, menterinya adalah Aristoteles, seorang filosof terkenal. Wallahu A’lam. Dialah yang tercatat di sejarah kerajaan Romawi tiga ratus tahun sebelum Isa al Masih as.
Adapun yang I adalah yang disebutkan didalam Al Qur’an pada zaman Ibrahim as, sebagaimana disebutkan al Azroqi dan yang lainnya bahwa dia melakukan thawaf bersamanya mengelilingi rumah yang tua itu (Baitullah) tatkala dibangun oleh Ibrahim as dan menyerahkan qurban kepada Allah swt, hal ini telah disebutkan didalam kitab “Al Bidayah wa an Nihayah”. (Tafsir Al Quran al Azhim juz V hal 190)
Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah juga membantah pendapat yang mengatakan bahwa Dzulqornain yang disebutkan didalam Al Qur’an adalah Alexander yang memiliki menteri bernama Aristoteles.
Beliau mengatakan bahwa hal itu adalah bagian dari kebodohan mereka. Sesungguhnya Alexander yang bermentrikan Arostoteles adalah anak dari Philips al Maqduni yang tercatat didalam sejarah Romawi yang terkenal dikalangan orang-orang Yahudi dan Nasrani. Sesungguhnya dia (Alexander) pergi menuju tanah al Quds dan tidak pernah sampai ke as Sad dan dia adalah seorang musyrik penyembah berhala, demikian pula dengan Aristoteles dan kaumnya, mereka adalah orang-orang musyrik penyembah berhala.
Sedangkan Dzulqornain adalah seorang yang bertauhid, beriman kepada Allah, dan muncul lebih dahulu darinya. Orang-orang yang menamakannya dengan Alexander mengatakan bahwa dia adalah Alexander putra dari Daron. (Ar Rod ala al Manthiqin hal 186)
Sementara itu Al Hafizh Ibnu Hajar menyebutkan didalam kitabnya “Fathul Bari” pendapat-pendapat ulama tentang nama dari dzulqornain ini, diantaranya :
1. Abdullah bin adh Dhahak bin Ma’ad bin ‘Adnan, sebagaimana diriwayatkan ibnu Mardawaih dari Ibnu Abbas dan Al Hafizh menilai bahwa sanadnya sangatlah lemah.
2. Ash Sho’b.
3. Al Mundzir bin Abi al Qois salah seorang Raja Hiroh sedangkan ibunya adalah Mawiyah binti ‘Auf bin Jasym.
4. Ash Sho’b bin Qorn bin Hamal salah seorang Raja Hamir.
5. Alexander putra Philips, demikian menurut Ath Thobari meskipun pendapat ini telah terbantahkan sebagaimana penjelasan diatas.
6. Philips, pendapat ini dikuatkan oleh al Mas’udiy.
7. Al Humaisya’ sebagaimana disebutkan oleh al Hamdaniy. Kunyahnya adalah Abu Ash Sho’b, ia adalah Ibnu ‘Amr bin ‘Uraib bin Zaid bin Kahlan bin Saba’
8. Abdullah bin Qorin bin Manshur bin Abdullah bin al Azd.
Dari nama-nama tersebut yang paling kuat menurut al Hafizh adalah ash Sho’b berdasarkan syair-syair kuno peninggalan para pujangga seperti syair Umru’ al Qois, Aus bin Hajar, Thurfah bin al Aid dan yang lainnya.
Dan jika dikatakan bahwa Dzulqornain yang disebutkan didalam Surat Al Kahfi adalah Cyrus yang agung, seorang raja Parsia maka ini tidaklah tepat. Karena Dzulqornain adalah keturunan bangsa Arab, sebagaimana disebutkan didalam “Fathul Bari” sedangkan Persia bukan termasuk bangsa arab.
Kemudian Dzulqornain hidup pada masa Nabi Ibrahim as dan jarak waktu antara Ibrahim as dengan kelahiran Isa as adalah lebih dari 2000 tahun, demikian disebutkan Al Hafizh Ibnu Hajar sementara Cyrus baru hidup pada lima ratus tahun sebelum kelahiran Isa as.
Didalam sejarah Palestina disebutkan bahwa Cyrus (Bangsia Arab sering menyebutnya dengan Kursy) pada 538 SM berhasil menaklukan Babilonia dan berhasil membebaskan orang-orang Yahudi yang ditawan bangsa Romawi sewaktu Bukhtanshar (Nekbukat Nazar) menduduki Palestina dan menghancurkan negara Yahudza (586 SM). Lalu sebagian dari orang-orang Yahudi yang telah dibebaskan Cyrus itu memilih kembali ke palestina. (Lihat : Asal Usul Yahudi dan Tanah Palestina). Hal ini berarti bahwa Cyrus hidup setelah masa Sulaiman as dan jauh setelah Ibrahim as.
Wallahu A’lam