Waalaikumussalam Wr Wb
Semoga Allah Yang Maha Mulia segera memberikan kesembuhan kepada anda, melapangkan dada anda, menyinar hati anda dan memberikan karunia-Nya kepada anda berupa kesenangan dan ketenangan. Sesungguhnya Allah swt menyayangi hamba-hamba-Nya dan telah mensyariatkan agama yang gampang dan mudah serta sesuai dengan mereka.
Setan yang hina dan terkutuk senantiasa berusaha keras untuk menyempitkan manusia, memasukkan berbagai kesempitan dan kesusahan dengan membisikkan perasaan was-was sehingga menjadi suatu penyakit yang diidap oleh orang itu. Perasaan was-was itu terkadang datang dalam bentuk perbuatan-perbuatan atau fikiran-fikiran yang membelenggunya, mendorongnya untuk selalu mengulang-ulangnya. Apabila dirinya tidak mengulangi suatu perbuatannya maka ia akan membebani fikirannya sehingga membuatnya stress, merasa sempit, merasa bahwa perbuatan yang dilakukannya tidaklah benar. Perasaan stress ini tidaklah hilang hingga dirinya mengulang-ulang perbuatan yang membebani fikirannya itu. Terkadang dirinya mengulang-ulang suatu perbuatan hingga kehilangan momentum dari tujuan perbuatan itu, seperti : mengulang-ulang wudhu berkali-kali sehingga kehilangan waktu shalat, hidup dengan perasaan yang sempit dan terkungkung hingga bisa jadi ia akan meninggalkan seluruh aktivitasnya, sesungguhnya inilah yang menjadi tujuan setan melalui bisikan-bisikan waswasnya.
Untuk mengatasi perasaan was-was tersebut maka anda perlu melakukan hal-hal berikut :
1. Kembali kepada Allah swt dengan shidiq dan ikhlas agar Allah menghilangkan penyakit tersebut dari diri anda. Berdoalah kepada Allah swt, berdialoglah dengan-Nya dan percayalah kepada-Nya bahwa Dia swt yang mampu melepaskan penderitaan dan menghilangkan kesempitan anda.
2. Memperbanyak tilawah Al Qur’an dan senantiasa menjaga dzikir-dzikir anda terlebih lagi dzikir-dzikir pagi dan petang, ketika hendak tidur dan bangun darinya, masuk dan keluar dari rumah, membaca basmalah ketika mau makan dan membaca hamdalah ketika selesainya dan dzikir-dzikir lainnya. Anda bisa membeli buku tentang “Dzikir-dzikir” karya Imam Nawawi.