Sebagian orang mengaku mendengar langkah-langkah raksasa
Seperti ingin menyerang Jakarta
Atau imajinasi liar sebagian warga kota, ada pesawat alien dari luar angkasa
Tapi sebagian orang yang suaranya selama ini tak laku
Didengar warga dunia menceritakan, greget spiritual ketukan
Malaikat Jibril yang ingin datang mengirimkan wahyu terdengar sebagai ‘dentum’
Tapi disambut oleh rasa kebingungan warga kota
Seperti nabi masih ketakutan dan minta diselimuti Siti Khadijah
Di saat menerima wahyu pertama di gua tempat beliau berkhalwat juga bagai ‘dentum’
Dan gemerincing lonceng yang menyakitkan
Warga Jakarta bukanlah penerima suara-suara spiritual seperti itu
Warga Jakarta hanyalah homo homini lupus
Hanya tahu makan, bekerja dan tidur
Selebihnya hanya penerima suara-suara aneh yang penuh tanda tanya
Dalam kepala, zonder pengetahuan dan rasa cinta
Mereka tak terpanggil untuk membersihkan diri di bukit penyucian
Mereka tak tergerak mengisi diri di lembah pengingatan akan zat kekal
Bersemayam di ‘arsy suci
Mereka tak mengerti ada himbauan gaib untuk mendirikan ritual cinta yang digagas Rumi
Berjamaah di rumah-rumah suci dan menargetkan doa-doa yang dihamburkan’
Dengan jiwa yang rindu akan asal-usul yang abadi (*end)
Tangerang, 11 April 2020
Penulis: Juftazani.
———————–
Juftazani, penyair, penulis novel “De Atjeh Oorlog”, alumnus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Akan terbit novel keduanya:
“De Atjeh-oorlog : Djihad en Koloniaal Machtsvertoon”