Waktu itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sedang berada di rumah. Umar mengambil pedangnya dan menuju rumah Nabi, kemudian mengetuk pintunya. Salah seorang melihat Umar bin Khattab datang dengan pedang terhunus kemudian mengabarkannya kepada Rasulullah. Lantas mereka berkumpul. Hamzah bin Abdul Muthalib bertanya, “Ada apa kalian?”
Mereka menjawab, “Umar datang!” Hamzah berkata, “Bukalah pintunya. Kalau dia menginginkan kebaikan, maka kita akan menerimanya, tetapi kalau menginginkan kejelekan, maka kita akan membunuhnya dengan pedangnya.”
Kemudian Rasulullah menemui Umar dan berkata kepadanya, “Ya Allah, ini adalah Umar bin Khattab. Ya Allah, muliakan Islam dengan Umar bin Khattab.” Dan dalam riwayat lain, “Ya Allah, kuatkanlah Islam dengan Umar.”
Seketika itu pula Umar bin Khattab bersyahadat, dan orang-orang yang berada di rumah Nabi langsung bertakbir. Menurut riwayat, Umar adalah orang ke-40 yang memeluk Islam. Abdullah bin Mas’ud berkata: “Kami senantiasa berada dalam kejayaan sejak Umar bin Khattab masuk Islam.”
Demikian kisah Surat Thaha dan Umar Bin Khattab yang mendapat hidayah Islam. Ketika menjabat khalifah kedua, Umar dikenal sebagai pemimpin adil dan bijaksana. Di tangannya, Islam berkembang hingga ke luar jazirah Arab seperti Mesir, Suriah. Persia, dan Irak. Beliau dimakamkan di samping makam mulia Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam di Masjid Nabawi Madinah.
Referensi:
Sirah Nabawiyah
(Ruslan H Siregar/sindonews)