“Karena ulama adalah garda terdepan yang mengawal Pancasila. Dan PKI sejak tahun 1965 memang selalu menjadikan Pancasila sebagai kedok mereka, karena sejatinya tidak mungkin komunisme menerima Ketuhanan Yang Maha Esa,” ujarnya.
Menurut Novel, aksi mereka adalah pelampiasan kekesalan lantaran RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) gagal disahkan karena isinya mau merubah Pancasila dengan trisila dan ekasila. Bahkan, kata Novel, mereka menolak TAP MPRS no XXV Tahun 1966 yang melarang Komunisme, Marxisme dan Lenininisme.
“Dengan demikian maka mereka marah luar biasa sampai-sampai sudah kesetanan mencoba membakar poster Imam Besar Umat islam yang ternyata gagal,” terang Novel.
“Dan disitulah Allah tunjukan sekali lagi karomahnya Imam Besar dan memang Allah juga ingin menunjukan kewalian Habib Rizieq Shihab setelah pernah juga pada Aksi Bela Islam yang kedua yaitu ABI 411, Allah tunjukan karomahnya Habib Rizieq Shihab yang diberondong tembakan gas air mata, tapi beliau tidak bergeming sedikitpun apalagi beliau tumbang seperti kita-kita yang tumbang dan kocar kacir dengan tembakan gas air mata,” papar Novel.
Novel menyebut, para gerombolan neo PKI itu disinyalir jika RUU HIP disahkan, diduga kuat mereka itulah yg akan mendeklarasikan PKI atau ormas komunis untuk tampil dan hidup kembali secara resmi diindonesia ini.
“Sekali lagi saya pribadi menantang perang kepada neo PKI saat ini di manapun, kapanpun, akan saya hadapi yang telah menginjak nginjak poster cucunya Rasulullah SAW, Imam Besar Umat Islam Habib Rizieq Shihab,” pungkasnya. []