Ass. wr. wb.
Pak ustadz yang diberkahi Allah, saya mau tanya apakah ada hadist Rasul yang melarang kaum laki-laki memakai baju yang terbuat dari kain sutera? Lalu apa hukumnya dan adakah riwayat tentang para sahabat? Terima kasih atas perhatiannya.
Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Sutera dan emas adalah dua hal yang diharamkan untuk laki-laki dari umat Muhammad SAW. Namun halal dikenakan buat para wanita. Inilah yang telah dibenarkan oleh para ulama, lantaran semua dalil menyebutkan demikian.
Di antaranya dalil yang bisa kita baca pada sabda beliau antara lain dalil-dalil berikut ini:
عَنْ أَبِي عَامِرٍ اَلْأَشْعَرِيِّ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ لَيَكُونَنَّ مِنْ أُمَّتِي أَقْوَامٌ يَسْتَحِلُّونَ اَلْحِرَ وَالْحَرِيرَ رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ، وَأَصْلُهُ فِي اَلْبُخَارِيِّ
Dari Abi Amir Al-Asy’ari ra. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Nanti akan ada sebagian dari ummatku yang akan menghalalkan zina dan sutera." (HR Abu Daud dan asalnya dari Al-Bukhari)
وَعَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ: نَهَى اَلنَّبِيُّ أَنْ نَشْرَبَ فِي آنِيَةِ اَلذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ, وَأَنْ نَأْكُلَ فِيهَا, وَعَنْ لُبْسِ اَلْحَرِيرِ وَالدِّيبَاجِ, وَأَنْ نَجْلِسَ عَلَيْهِ رَوَاهُ اَلْبُخَارِيُّ
Dari Hudzaifah ra. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Rasulullah SAW melarang kami untuk minum dalam wadah emas dan perak, atau makan dengannya. Juga melarang kami mengenakan pakaian sutera dan duduk di atasnya." (HR. Bukhari)
وَعَنْ عُمَرَ قَالَ: نَهَى اَلنَّبِيُّ عَنْ لُبْسِ اَلْحَرِيرِ إِلَّا مَوْضِعَ إِصْبَعَيْنِ, أَوْ ثَلَاثٍ, أَوْ أَرْبَعٍ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ, وَاللَّفْظُ لِمُسْلِمٍ
Dari Umar ra. berkata, "Rasulullah SAW telah melarang kami untuk mengenakan sutera, kecuali pada tempat seukuran dua jari, tiga jari atau empat jari." (HR Muttafaqun ‘alaihi).
وَعَنْ أَبِي مُوسَى أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ قَالَ: أُحِلَّ اَلذَّهَبُ وَالْحَرِيرُ لِإِنَاثِ أُمَّتِي, وَحُرِّمَ عَلَى ذُكُورِهِمْ. رَوَاهُ أَحْمَدُ, وَالنَّسَائِيُّ, وَاَلتِّرْمِذِيُّ وَصَحَّحَهُ
Dari Abi Musa ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Dihalalkan emas dan sutera untuk para wanita dari ummatku. Namun diharamkan buat laki-laki dari ummatku." (HR Tirmizi dan beliau menshahihkannya)
Wallahu a’lam bishshawab, wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc.