Assalamu’alaikum, ustadz.
Ada pernyataan dari umat Nasrani, "Benarkah Maryam (ibu Nabi Isa a.s.) adalah saudara Harun?"
Saya punya opini sendiri, tapi kurang yakin. Karena yang diinginkan dari umat Nasrani adalah, yang dimaksud saudara adalah yang berkaitan dengan hubungan "kakak-beradik."
Smoga jawabannya dapat saya terima dengan cepat, dan terima kasih atas jawabannya.
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Di dalam Al-Quran Al-Kariem memang ada disebutkan tentang panggilan kepada Maryam, ibunda Isa alaihissalam dengan sapaan: saudra perempuan Harun.
يَا أُخْتَ هَارُونَ مَا كَانَ أَبُوكِ امْرَأَ سَوْءٍ وَمَا كَانَتْ أُمُّكِ
Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina." (QS Maryam: 28)
Tentu saja para ulama berbeda pendapat dalam masalah siapakah yang dimaksud dengan Harun dalam ayat ini? Nabi Harun kah atau Harun lainnya? Sebab Nabi Harun alaihissaam adalah saudara nabi Musa alaihissalam dan hidup dalam satu zaman yang jauh dari zaman Maryam. Paling tidak ada 600 tahunan atau ada yang mengatakan lebih dari 1.000 tahun terpaut, sebagaimana keterangan Az-Zamakhsyari.
Tapi bagaimana Al-Quran bisa menyebutkan Maryam sebagai saudara Harun? Berikut ini kami nukilkan perbedaan-perbedaan serta tanggapan para ulama dalam masalah ini.
Yang pertama bereaksi terhadap ayat ini adalah seorang shahabat nabi SAW yang bernama Ka’ab Al-Ahbar. Dahulu dia seorang pemeluk agama ahli kitab lalu masuk Islam. Sebagai mantan ahli kitab, tentunya beliau punya banyak pengetahuan tentang sejarah dan tsaqafah ahli kitab.
Beliau datang kepada Aisyah ra. dan menyatakan bahwa Maryam itu bukan saudara perempuan Harun, saudara Musa. Lalu Aisyah ra. berkata, "Kamu bohong." Beliau lalu menjawab, "Wahai ibunda mukminin, kalau Rasulullah SAW memang menyatakan hal itu, tentu beliau lebih benar dan lebih mengetahui. Tapi kalau tidak ada keterangan dari beliau, sesungguhnya aku mendapatkan bahwa di antara keduanya terpisah jarak waktu 600 tahun." Maka Aisyah ra. pun terdiam."
Dari kisah di atas bisa disimpulkan bahwa Harun yang dimaksud dalam ayat tersebut memang bukan nabi Harun alaihissalam saudara nabi Musa, melainkan orang lain yang bernama Harun, yang menjadi saudara Maryam.
Kesimpulan ini dikuatkan lagi dengan hadits lain yang shahih dari riwayat imam Muslim.
عَنْ الْمُغِيرَة بْن شُعْبَة قَالَ: لَمَّا قَدِمْت نَجْرَان سَأَلُونِي فَقَالَ إِنَّكُمْ تَقْرَءُونَ " يَا أُخْت هَارُون " وَمُوسَى قَبْل عِيسَى بِكَذَا وَكَذَا, فَلَمَّا قَدِمَتْ عَلَى رَسُول اللَّه صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَأَلَتْهُ عَنْ ذَلِكَ, فَقَالَ: (إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَمُّونَ بِأَنْبِيَائِهِمْ وَالصَّالِحِينَ قَبْلهمْ )
Dari Muhgirah bin Syu’bah ra. berkata, ‘Ketika aku tiba di Najran, penduduknya bertanya kepadaku, "Kalian membaca (Quran), "Wahai saudara perempuan Harun", padahal Musa hidup sebelum Isa selama sekian dan sekian tahun." Ketika bertemu Rasulullah SAW aku tanyakan hal itu dan beliau menjawab, "Sesungguhnya mereka biasa menamakan anak mereka dengan nama nabi dan orang-orang shalih yang hidup sebelum mereka." (HR Muslim)
Maka jelaslah apa yang disebutkan oleh Rasulullah SAW, bahwa nama Harun dalam ayat ini bukan Nabi Harun saudara Musa, melainkan Harun saudara Maryam, kebetulan dia bernama Harun. Lantaran kebiasaan mereka untuk menamakan anak-anak mereka dengan nama nabi atau nama orang shalih.
Penjelasan Rasululullah SAW ini kemudian disimpulkan oleh para ulama bahwa ada kebolehan memberi nama anak dengan nama nabi atau nama orang-orang shalih di masa lalu.
Sebenarnya masih ada beberapa versi jawaban lagi dalam masalah ini, namun kami cukup sekian dulu, lantaran jawaban ini pun sudah lumayan bisa menjawab. Untuk lebih jelasnya, anda bisa bukan kitab tafsir Al-Jmi’ li Ahkamil Quran karya Al-Imam Al-Qurthubi pada tafsir surat Maryam ayat 28.
Wallahu a’lam bishshawab wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc.