عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَرِبَ لَبَنًا فَدَعَا بِمَاءٍ فَمَضْمَضَ وَقَالَ إِنَّ لَهُ دَسَمًا
Dari Ibnu Abbas berkata; “Nabi ﷺ minum susu, lalu beliau minta diambilkan air seraya berkumur dengan air tersebut, setelah itu beliau bersabda: “Sesungguhnya pada susu itu ada lemaknya.”
Syaikh Abu Abdillah Al-Maqdisi menyebutkan bahwasannya disunnahkan berkumur sesudah minum susu. Ini dinyatakan di dalam kitab Ar-Ri’ayah. Karena Nabi ﷺ pernah berkumur dengan air sesudah minum susu. Beliau pernah bersabda, “Susu itu mengandung lemak.” Dan beliau pernah meminum susu yang dicampur dengan air. Keterangan ini tercantum di dalam kitab Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim.
Sebagian ulama lain yang bersahabat dengan Syaikh Al-Maqdisi menyebutkan seperti yang disebutkan oleh sebagian tabib (dokter), bahwa terlalu banyak minum susu dapat merusak gigi dan gusi. Oleh karena itu sebaiknya berkumur dengan air sesudah minum susu. Kemudian ia menyebutkan hadits yang menyatakan bahwa Nabi ﷺ pernah berkumur (sesudah minum susu) dan bersabda, “Susu itu mengandung lemak.”
Syaikh Al-Maqdisi juga mengungkapkan bahwa kalangan dokter klasik merekomendasikan sesudah minum susu sebaiknya berkumur dengan madu untuk melindungi gusi dari kerusakan. Dan sangat beralasan bila dianjurkan berkumur sesudah mengkonsumsi sesuatu yang berlemak, karena Nabi ﷺ menjadikan lemak itu sebagai alasan berkumur.
Sedangkan berkumur sesudah mengkonsumsi sesuatu yang tidak berlemak perlu dikaji lebih dalam. Namun hadits tersebut secara eksplisit menunjukkan bahwa hal itu tidak dianjurkan. Sahal bin Sa’ad meriwayatkan hadits marfu’ yang menyatakan, “Berkumurlah kamu sesudah minum susu, karena susu itu mengandung lemak.”
Sedangkan Ummu Salamah Radhiyallahu ‘anha meriwayatkan hadits marfu’ yang menyatakan, “Jika kamu minum susu, maka berkumurlah, karena susu itu mengandung lemak.”
Abu Zakariya An-Nawawi Rahimahullah menyatakan, “Para ulama mengatakan bahwa berkumur (juga) dianjurkan sesudah mengkonsumsi selain susu, baik makanan maupun minuman. Tujuannya agar tidak ada sisa-sisa yang bisa tertelan pada waktu solat. Juga untuk menghilangkan lendir-lendir dan lemaknya, serta membersihkan mulutnya.” Begitu katanya.
Namun Nabi ﷺ pernah makan daging dan lain-lain kemudian shalat tanpa berkumur terlebih dahulu. Sementara Syaikh Ibnu Qayyim mengatakan bahwasannya Unta mengandung energi yang kurang baik, oleh sebab itu Rasulullah ﷺ menyuruh kita berwudhu setelah memakan daging unta dalam dua hadits shahih, tidak ada hadits yang bertentangan dengan kedua hadits itu.
Ibnu Qayyim juga menyebutkan bahwasannya Rasulullah ﷺ membedakan antara daging unta dengan daging kambing. Bila memakan daging kambing, boleh berwudhu, boleh juga tidak, silahkan pilih.
Kajian lebih mendalam diungkapkan oleh Dr. Iftachul’ain Hambali, Sp., THT, mengenai manfaat berkumur setelah minum susu dalam bukunya Islamic Pineal Therapy.
Dr. Iftachul’ain menyatakan bahwa di dalam susu terdapat kandungan zat kapur (Ca) yang cukup tinggi. Timbunan zat ini dapat menyebabkan pembentukan karang gigi yang dapat mengakibatkan gusi mudah berdarah dan terjadi infeksi. Selain itu, susu juga mengandung protein yang dapat menjadi media yang baik untuk pertumbuhan bakteri bila tertimbun di rongga mulut atau celah gigi.
Oleh karenanya Dr. Iftachul’ain menganjurkan setelah minum susu, agar membersihkan mulut atau berkumur.
Oleh : Joko Rinanto