Siapa tak kenal semangka? Buah ini adalah salah satu buah istimewa, mengapa? Buah semangka adalah salah satu buah yang digemari oleh Rasulullah .
Diriwayatkan oleh Abu Daud dan At-Tirmidzi dari Nabi bahwa beliau pernah makan semangka dicampur dengan kurma muda yang sudah masak, beliau bersabda, “Panas di buah ini dinetralisir oleh unsur dingin di buah ini.”
Buah semangka, atau yang dalam istilah arab disebut dengan biththikh adalah buah multi manfaat. Bahkan bagi penderita asam urat pun tak perlu risau jikalau saja mengerti cara memanfaatkan buah manis yang satu ini.
Dari Ibnu Abbas secara marfu, “Semangka adalah makanan, minuman dan raihan (tanaman harum), mencuci kandung kencing, membersihkan perut, memperbanyak air punggung, membantu bercampur, mencerahkan kulit dan mengatasi kelemahan.” (Kitab Ath-Thibbun Nabawi Imam Dzhahabi)
Ya, kenyataannya manfaat buah semangka bagi penderita asam urat bukan hanya sekedar isapan jempol belaka. Penelitian terbaru terhadap warga di Dupak Bangunsari, Surabaya yang dipublikasikan oleh laman STIKES YARSIS, menunjukkan bahwa jus semangka memberi pengaruh terhadap penurunan kadar asam urat pada sejumlah lansia yang mengalami hiperurisemia (kadar asam urat tinggi).
Penelitian dilakukan pada 16 orang sampel dan dari kelompok tersebut dibagi menjadi dua golongan terpisah (kelompok kontrol dan eksperimen). Kadar rata-rata asam urat sebelum pemberian terapi jus semangka diketahui pada kelompok eksperimen 8,9 mg/dl, sedangkan kelompok kontrol 8,8 mg/dl.
Sementara setelah pemberian terapi jus semangka rata-rata kadar asam urat pada kelompok eksperimen menjadi 5,5 mg/dl, sedangkan pada kelompok kontrol rata-rata kadar asam urat menjadi 8,7 mg/dl.
Bagaimana cara membuat jus buah semangka?
Imam Ibnu Qoyyim menegaskan bahwasannya yang perlu diperhatikan adalah buah semangka dikonsumsi sebelum makan. Sementara dalam Thibbun Nabawi yang dinisbatkan kepada Imam Adz-Dzahabi, efek negatif yang kadang timbul ketika mengkonsumsi buah semangka dapat dinetralisir dengan mengkonsumsi jahe.
Ibnu Qoyyim berpendapat bahwa yang dimaksud dengan al-biththikh (semangka) dalam hadits adalah semangka berkulit hijau (bukan melon yang di dalam bahasa Arab juga disebut dengan al-biththikh). Dalam buku Thibbun Nabawi disebutkan, semangka yang berwarna hijau sifatnya dingin dan lembab, yang berwarna (blewah) sifatnya condong ke panas. Semangka dapat melancarkan buang air kecil, mencairkan batu ginjal dan kandung kencing.
Abu Mishar al-Ghassani berkata, “Ayahku apabila membeli semangka suka berkata, wahai anakku hitunglah garis yang ada di dalamnya, jika satu maka dia diciptakan untuk menjadi manis.”
Sementara untuk membuat jus semangka yang pertama dilakukan adalah dengan menyiapkan buah semangka segar secukupnya. Buah semangka memiliki kandungan air hingga 93 persen, maka semangka tidak membutuhkan tambahan air ketika dibuat jus. Sementara memberi es atau susu pada jus hanya akan memperlambat atau memperpanjang waktu cerna. Oleh karenanya jus hanya memerlukan buah semangka saja.
Kemudian kulit terluar semangka dikupas tanpa melepaskan bagian daging semangka yang berwarna hijau. Semangka lalu dipotong kecil-kecil hingga memungkinkan mudah untuk diblender. Apabila tidak ada blender dapat juga diparut dengan terlebih dahulu bijinya dibuang. Jika menggunakan juicer biji semangka dapat juga disertakan.
Setelah semangka diblender halus, maka jus dapat diminum satu gelas setidaknya setengah jam sebelum makan pada pagi dan malam hari. Jus semangka dapat diminum untuk menunjang terapi Thibbun Nabawi lainnya hingga asam urat sembuh. Selamat mencoba!
(Ulasan lengkap tentang berbagai terapi dan herbal untuk Asam Urat dapat dibaca di Tabloid Bekam edisi 14/ Babi Biang Keladi Asam Urat)