Olivine adalah mineral berwarna hijau dengan komposisi magnesium yang tinggi dan biasa dibuat sebagai peridot. Namun untuk perhiasan, permata olivine dengan warna zaitun gelap adalah yang paling berharga. Peridot sendiri biasa digunakan sebagai mata dari perhiasan dan dalam beberapa kasus harganya bisa mencapai Rp 6,25 juta per karatnya.
Tetapi untuk dianggap sebagai batu permata semi mulia, sebongkah olivine tidak hanya harus memiliki warna yang tepat, tetapi juga ukuran yang tepat, tembus cahaya, dan memiliki kekerasan yang tinggi.
Olivine dinamai berdasarkan warnanya yang hijau seperti zaitun (dianggap sebagai hasil dari bekas nikel), meskipun bisa juga berubah menjadi kemerahan sebagai hasil dari perkaratan besi.
Tetapi, Polar Nerd mengungkap di Twitter bahwa kualitas batu permata Olivine dari gunung api Kilauea di Hawaii tersebut sebenarnya kurang baik dan tidak terlalu berharga.
Tetapi mereka para penduduk lokal dan turis, tetap akan mengambil dan mengoleksinya sebagai kenangan dari sebuah fenomena atau sebagai cinderamata akan peristiwa langka ini, bahkan beberapa diantara mereka mungkin akan dijual di internet.
Foto-foto permata Kilauea yang diposkan ke Twitter juga menunjukkan bahwa semuanya berukuran sangat kecil, dan karena itu, mungkin tidak menimbulkan bahaya bagi orang-orang di jalur jatuhnya mereka.
Tapi secara umum, olivine sangat keras, sedikit lebih keras daripada kaca. Jadi mungkin hal yang lebih baik adalah orang tidak menemukan batu permata tersebut dengan ukuran yang lebih besar.
Seperti di Kawah Ijen, Api Biru Juga Muncul di Gunung Hawaii
Erupsi gunung Kuilauea di Hawaii sejak beberapa waktu lalu memunculkan fenomena baru, yaitu keluarnya api biru dari bawah tanah. Badan Geologi AS (USGS) menangkap rekaman yang menunjukkan sejumlah retakan akibat erupsi gunung mengeluarkan api biru.