Mengapa batu permata Olivine bisa terbentuk?
Seorang geologis dari Universitas Hawaii-Hilo, Cheryl Gansecki, yang mempelajari komposisi lava gunung Kilauea mengatakan bahwa ada dua alasan mengapa batu permata tersebut bisa mudah ditemukan saat erupsi terjadi, yaitu:
1. Lava yang dimuntahkan saat ini sangat kaya akan kristal, dan sangat mungkin penduduk sekitar menemukan kristal olivine tersebut.
2. Olivine juga bisa terbawa di dalam lava yang cepat mengeras dan mungkin menghujani area setempat atau terbawa lava yang lunak.
Jika Anda melihat lebih dekat, Anda dapat melihat permata kecil yang sama tertanam di bebatuan dan aspal di seluruh Hawaii. Seiring waktu, batu-batu itu bahkan bisa terkikis menjadi pasir halus, menciptakan pantai hijau yang menakjubkan seperti Pantai Mahana di pantai Papakolea Hawaii.
Erupsi gunung berapi ini sudah dimulai awal bulan Mei 2018 silam dan sudah merusak ribuan rumah warga setempat di Big Island, Hawaii, dan hingga bulan Juni belum ada tanda akan surutnya aktivitas gunung Kilauea tersebut.
Apa itu Olivin?
Olivine sebagai batu mulia disebut juga peridot atau krisolit, adalah mineral magnesium besi silikat dengan rumus (Mg,Fe)2SiO4.
Olivine banyak ditemukan di bawah permukaan Bumi, namun banyak yang kemudian lapuk dengan cepat di permukaan Bumi.
Olivine dengan sifat tembus cahaya kadang-kadang juga digunakan sebagai batu mulia yang disebut peridot (kata bahasa Perancis untuk olivin), juga disebut krisolit (dari kata bahasa Yunani “emas” dan “batu”).