Kemungkinan area dengan ketebalan otot yang bervariasi ini membantu membentuk sudut tajam kotak saat usus mengalami kontraksi ritmis. “Sudut muncul dari kontraksi yang lebih cepat di daerah yang kaku dan gerakan yang relatif lebih lambat di tengah daerah lunak,” kata para peneliti.
Usus wombat juga sangat baik dalam mengekstraksi air, yang menjelaskan mengapa kotoran mereka sepertiga lebih kering daripada manusia. Proses pengeringan ini, yang sebagian besar terjadi di bagian terakhir usus besar, yang dikenal sebagai usus besar bagian distal, kemungkinan membantu wombat menjaga kotorannya tetap berbentuk seperti dadu.
Misteri yang sekarang terpecahkan ini diharapkan dapat membantu ilmuwan menilai kesehatan wombat. “Kadang-kadang kotoran wombat tidak sekotak seperti yang terlihat,” kata David Hu, seorang peneliti biomekanik di Institut Teknologi Georgia, kepada majalah Science. Dengan kata lain, wombat dengan kotoran yang lebih persegi mungkin memiliki tubuh yang lebih sehat.(sdo)