3. H, artinya harus cek suhu badan. Jika diketahui suhu badan terasa panas atau demam, segera cek dengan termometer. Di zaman digital, tidak sulit membeli dan menyediakan termometer badan di rumah.
4. A, artinya awas jangan berkerumun. Jika melihat seseorang batuk/bersin/sakit, kita bisa memilih untuk menjaga jarak sejauh 2 meter sampai 0,5 meter agar terhindar dari percikan yang besar. Yang kedua, beri masker kepada seseorang yang batuk/bersin tadi, agar orang-orang di sekitarnya juga terlindungi.
5. N, artinya Noda wajah usap dengan tangan yang bersih. Virus Covid-19 sebenarnya tidak seganas H5N1, ebola, atau HIV. Namun, karena sifatnya mudah menyebar bahkan sekadar karena sentuhan, maka kita wajib mewaspadai apapun yang menyentuh wajah kita. Jika ingin mengusap wajah, pastikan tangan kita bersih. Cucilah tangan dengan sabun sebelum menyentuh wajah.
Itulah beberapa langkah menjaga diri dari virus Corona. Pencegahan juga bisa dilakukan dengan membangun imunitas tubuh. Kalau saya pribadi, cintai tubuhmu dengan konsumsi madu tiap hari. Sayangi dirimu dengan rutin mengonsumsi ramuan herbal antivirus yang tersedia di alam seperti jahe, kunyit, dan temulawak, atau sereh.
Prof. Dr. Chaerul Anwar, peneliti dari Universitas Airlangga, Surabaya, mengatakan, cara menangkal virus cukup dengan mengonsumsi makanan yang mengandung curcuma. Menurut beliau, makanan yang mengandung Curcuma biasa kita jumpai pada tanaman herbal seperti jahe, temulawak, kunyit, sereh, dan lainnya.
Selain itu, sedialah masker sebelum sakit. Sayangnya, kebutuhan masker yang cukup urgen mendorong produsen dan reseler masker berlomba meraup untung. Harga masker kian melambung.
Dilansir dari detik.com, 2/3/2020, Seorang pedagang obat dan alat kesehatan, Neni mengaku harga masker dengan merek Sensi sudah melonjak drastis. Dari yang awalnya dijual dengan harga Rp 25.000 satu box (50 lembar), kini harga masker Sensi ia jual Rp 350.000 atau sudah naik 1400 persen. Selain itu, permintaan pembelian hand sanitizer dan antiseptic juga melonjak.
Harga masker meningkat tajam karena masyarakat memburunya segera setelah pengumuman dari Presiden Jokowi bahwa virus Corona sudah masuk ke Indonesia. Tersebab virus, bisnis masker pun dimanfaatkan untuk mendulang keuntungan besar. Karakter kapitalisme mengajari pola pikir seperti ini.. Apapun bisa diubah menjadi pundi-pundi materi walau terjadi epidemi.