Jejak kekejaman lain, sebagaimana yang disaksikan Harzallah, terjadi pada demonstrasi pada 2015, atau yang disebut warga Palestina sebagai “Intifada pisau”.
Para Mustaribin menembak dua orang demonstran dari jarak dekat. Salah satunya di kepala, yang kemudian korban ditarik ke sisi jalanan. Harzallah melihat sedikit daging hasil tembakan di tanah. Ia pun mengira korban langsung meninggal.
Belakangan diketahui bahwa korban bernama Mohammad Ziyadeh. Usianya masih sangat muda, sebagaimana demonstran Palestina lainnya. Untungnya ia tak meninggal. Ia dioperasi oleh pihak rumah sakit, dan kini hidup dengan kondisi lumpuh sebagian.
Unit Mustaribin pada masa kini lebih menargetkan kepada para anak-anak kecil dan remaja, terutama laki-laki. Mereka berusaha menangkap atau membunuhnya, karena bisa menjadi cikal-bakal pejuang Palestina, mirip zaman Firaun ketika ia takuit ada anak laki-laki yang akan menjadi pemimpin, maka Firaun membunuh setiap anak laki-laki kala itu.
Namun pada masa kini, anak wanita pun juga ditangkap Zionist Israel, melebihi Firaun yang membunuh anak-anak Yahudi dan Arab pada masa lalu. Sudah ribuan anak-anak Palestina baik laki atau perempuan, ditangkapi oleh Zionist Israel.
Bayangkan, ada sekitar 500-700 anak-anak Palestina ditangkap tentara Zionist Israel setiap bulannya.
Dari data yang mencengangkan itu, berarti ada sekitar 16 hingga 24 anak-anak dan remaja Palestina ditangkap setiap hari! Dan dari mereka yang tertangkap, 97% persen sudah tidak memiliki orang tua atau yatim-piatu, dan mereka tidak memiliki atau di dampingi pengacara ketika mereka diinterogasi.
Oleh karenanya, jangan heran jika banyak orang menjuluki tentara Zionist Israel adalah pembunuh anak-anak nomor satu di dunia. Dan dijuluki pula bahwa Zionist Israel merupakan satu-satunya daerah yang memiliki hak azazi manusia paling buruk di muka Bumi.
Ini jelas adalah “pemusnahan etnik” terhadap penduduk Palestina, alias ethnics cleansing dengan cara pembantaian massal atau genocide, mirip yang pernah dilakukan tentara Nazi, yang pernah membantai mereka, kaum Yahudi.
Dan juga masih pada masa kini, tentara Zionist Israel adalah satu-satunya tentara di planet Bumi yang menangkapi anak-anak kecil yang hanya melempar dengan batu, dan mereka menggunakan senjata laras panjang yang lengkap dengan seragam tentara, seakan mereka berperang dengan tentara lain.
Lihatlah gayanya di Youtube bagaimana mereka seakan nyata berperang dengan tentara lain, padahal tidak, hanya dengan batu. Gaya mereka yang over acting membuat banyak sekali youtubers komen dengan nada satir.
Namun aksi protes Palestina itu itu dibalas dengan sadis dan tak seimbang sama sekali, menggunakan senapan berpeluru tajam dan sniper, bahkan tank, hingga alat berat militer lainnya.
Ya, anak-anak dengan batu vs. tentara dengan senapan dan perangkat militer lainnya. Padahal mereka memprotes karena haknya, akibat wilayahnya yang secara internasional melalui resolusi PBB sudah dilindungi, akan dibuat perumahan bagi Zionist israel.
Fakta dari hal buruk tersebut, yaitu: Tentara Bersegaram + Berperalatan Militer Komplit vs. Anak-anak + Lemparan Batu, yang membuatnya sangat tak seimbang, menjadikan tentara Zionist Israel memilikli julukan paling memalukan lainnya, yaitu sebagai tentara yang paling pengecut sejagat. (editor: IndoCropCircles.com / sumber: tirto dan sumber-sumber lainnya)
(Sumber)