“Mereka juga harus berhati-hati ketika sebuah kelompok kecil menyeret para demonstran lebih dekat ke posisi tentara Zionist Israel. Dan harus dipastikan ada kelompok khusus yang bertugas mengawasi para demonstran,” pungkas Harzallah.
Kekejaman Mustaribin terhadap warga sipil Palestina
Mustaribin bisa berlaku amat kejam. Pada November 2015 Middle East Eye melaporkan serbuan 20-30 Musta’ribeen ke sebuah rumah sakit di Hebron, 30 km dari Yerusalem. Mereka membunuh seorang pria Palestina yang diduga melakukan serangan penikaman kepada tentara Zionist Israel satu bulan sebelumnya. Korban bernama Abdallah Azzam Shalaldeh (27).
Mustaribin membunuh Abdallah Azzam Shalaldeh yang sedang dirawat sebagai pasien, dengan cara menyerang menggunakan dua mobil kecil menuju rumah sakit di Hebron, dan bisa masuk dengan cara salah satu dari mereka berpura-pura sedang hamil.
Saat para penyerang sudah masuk ke rumah sakit, kemudian para petugas rumah sakit ditodong senjata api oleh sebagian Mustaribin, sementara lainnya menyerbu masuk ke kamar Abdallah Azzam lalu membunuhnya.
Militer Zionist Israel mengklaim Shalaldeh tewas karena saat akan diamankan, ia malah melawan sehingga ditembak atas nama pertahanan diri para Mustaribin.
Versi yang berbeda disampaikan saksi di lokasi kejadian. Mereka bilang Shalaldeh sengaja dieksekusi memakai tembakan jarak dekat, lima kali, saat baru saja keluar dari toilet.