Panglima Muslim yang Disegani Dunia Barat
Kendati berhasil menaklukkan Perang Salib II, Sultan Shalahuddin al-Ayyubi tidak membunuh orang Kristen yang sudah kalah.
Ia tetap membiarkan gereja berdiri, rumah – rumah orang Kristen tegak, dan menjamin keselamatan mereka.
Banyak tokoh Barat yang terinspirasi dengan jiwa heroik dan kemurahan hati Sultan Shalahuddin.
Terlebih lagi, penduduk Yerussalem yang beragama Kristen dan Yahudi. Sempat seorang tua beragama Nasrani bertanya kepada Sultan Shalahuddin, “Kenapa engkau tidak membalas musuh-musuh yang sudah membantai umat Islam di Yerussalem?”
Sultan Shalahuddin lantas menjawab,” Agama Islam adalah agama yang damai. Bukan agama pendendam yang melakukan perilaku tidak manusiawi. Agama Islam menyuruh umatnya menepati janji, memaafkan kesalahan yang meminta maaf, dan melupakan kekejaman musuh. Meskipun sebelumnya mereka mendzalimi kita.”
Orang tua beragama Nasrani itu begitu tersentuh dengan jawaban sang Sultan. Ia lantas berkata,” Betapa indah agama Islam! Di akhir hayatku, tunjukkan cara agar aku bisa memeluk agama Islam?”
Sultan Shalahuddin berkata,”Ucapkanlah dua kalimat syahadat.”
Menurut seorang profesor yang mengajar di University of London dan penulis buku tema Perang Salib, Jonathan Phillips, ia mengatakan bahwa Sultan Shalahuddin al-Ayyubi merupakan salah satu pahlawan Islam terbesar sepanjang sejarah.
Sultan Shalahuddin al-Ayyubi tidak hanya menginspirasi kaum Muslimin. Tetapi juga telah mengetuk banyak hati banyak orang, termasuk kalangan dari Yahudi dan Kristen.