Eramuslim.com – Beberapa negara di Asia Tenggara boleh jadi sudah tahu betul berbagai macam kelakuan turis China ketika sedang berada di negara lain. Tingkah polah mereka di muka umum ketika menjadi turis sering bikin geleng-geleng kepala karena saking memalukan.
Dalam perjalanan di pesawat pun mereka bisa membuat ulah. Seperti yang terjadi akhir tahun lalu ketika pasangan China menolak duduk terpisah di dalam pesawat Korean Air.
Begini ceritanya. Penerbangan nomor FD 9101 rute Bangkok, Thailand menuju Nanjing, di China awalnya berjalan normal. Pukul 17.55 waktu setempat, pesawat berisi 174 penumpang itu sudah sukses tinggal landas.
Mendadak, ketika baru beberapa menit ada di udara, pilot minta izin putar balik pada otoritas Bandara Don Muang. Gara-garanya ada pasangan turis asal China yang secara kasar menyakiti pramugari.
Laporan dari saksi mata, turis wanita yang jadi pelaku utama mulanya tidak terima duduk terpisah dari teman lelakinya. Seorang pramugari yang mencoba memberi penjelasan justru diserang oleh sepasang kekasih tersebut. Keributan tambah parah karena dua turis lain ikut mengamuk.
“Penumpang yang tidak puas itu lantas menyiram pramugari kamu dengan air panas,” tulis pernyataan pers AirAsia, seperti dilansir Stasiun Televisi Channel News Asia, Sabtu (13/12/2014).
Mendapat laporan situasi perjalanan tidak kondusif, pilot memutuskan kembali ke bandara, menurunkan keempat turis yang bikin onar.
Coret-Coret Situs Kuno di Mesir
Seorang remaja China ketahuan merusak kuil kuno Mesir berusia 3.500 tahun. Pemerintah China beberapa hari kemudian mengecam perbuatan remaja itu karena memalukan negara.
Turis asal China yang mengunjungi kuil Mesir itu marah ketika melihat tulisan huruf berbahasa mandarin yang berbunyi “Diong pernah di sini” pada dinding kuil kuno itu, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Selasa (28/5/2013).
Turis itu kemudian mengunggah foto tulisan itu ke media sosial dengan komentar-komentar kecaman.
Seorang turis bernama Shen menulis: “Waktu itu adalah saat paling menyedihkan ketika saya berada di Mesir. Saya merasa malu.”
“Kami mencoba menghapus tulisan itu dengan tisu tapi ternyata tidak bisa. Kami tak bisa menghapus pakai air karena itu kuil kuno berumur 3.500 tahun. Rombongan kami berjumlah 14 orang langsung terdiam ketika melihat tulisan itu dan kami merasa sangat malu.”
Tulisan di foto yang beredar di Internet itu mengungkap identitas Ding yakni tanggal kelahiran dan sekolahnya di Kota Nanjing, sebelah timur China, Provinsi Jiangsu.
Sejak peristiwa itu orang tua Ding Jinhao telah meminta maaf secara nasional.
“Kami memohon maaf kepada pemerintah Mesir dan seluruh rakyat China. Anak kami telah berbuat salah dan kami mohon maaf. mohon beri dia kesempatan memperbaiki diri.” Sejak peristiwa itu banyak pengguna media sosial di China mengecam perbuatan Ding dan menyebut orang tuanya tidak mendidiknya dengan benar.
Kelakuan Turis Cina di berbagai negara memang dikenal di dunia pariwisata sebagai jorok, tidak berpendidikan, dan tidak tahu sopan santun. Di Indonesia, negeri mayoritas Muslim, di bulan Ramadhan yang suci orang-orang Cina seenaknya terutama perempuannya seenaknya mengenakan busana yang memamerkan bagian-bagian tubuhnya yang seharusnya ditutup. Rasa malu yang seharusnya dimiliki oleh manusia tidak dipunyai mereka. Hanya hewan yang tidak punya rasa malu. (rz)