Selain itu, Gerba menuturkan sejumlah tips untuk menghindari paparan virus Corona di kendaraan umum. Apa saja?
1. Hindari Jam Padat
Penumpang disarankan untuk menghindari jam-jam sibuk kendaraan umum. Sebab, di waktu tersebut tidak banyak tempat untuk bergerak pada saat rush hour.
Andai ada penumpang lain yang batuk atau bersin, sebaiknya traveler segera menjauh. Saat ini bukan waktunya untuk mengedepankan kesopanan.
Risikonya traveler harus bernagkat lebih awal atau justru lebih lambat untuk menghindari rush hour.
2. Lebih Sering Bersihkan Tas
Bergesernya tren penggunaan kantung plastik sekali pakai menjadi kantung belanja membawa konsekuensi pemiliknya harus rajin membersihkan kantung itu. Apalagi, jika kantung belanja itu sempat diletakkan di lantai kereta.
Gerba mengatakan traveler harus segera mungkin mengoleskan desinfektan pada bagian bawah tas, juga untuk dompet. Kalau memungkinkan untuk dicuci, segeralah cuci tas tersebut dengan air hangat.
3. Hindari Memegang Handphone
Telepon genggam juga berpotensi menjadi sarang kuman. Sebab, handphone tak hanya dipegang dengan tangan, namun juga menempel pada pipi dan mulut saat menerima panggilan.
Gerba menyarankan agar traveler tidak menggunakan telepon genggam di dalam kenderaan umum. Dia merekomendasikan HP dibersihkan dengan tisu basah sesegera mungkin setelah meninggalkan kendaraan umum.
Dia bilang langkah itu sangat penting, sebab virus akan terbawa ke dalam tas dan bisa jadi tak akan meninggalkan tas kendati HP sudah dikeluarkan dari tas itu.
4. Jangan Makan di Dalam Kendaraan Umum
KRL, MRT, dan Transjakarta memang telah memberikan larangan untuk makan di dalam moda tersebut. Tapi, tak sedikit penumpang yang melanggar aturan itu.
Memang, sih makan di kendaraan umum kelihatannya menghemat waktu, tapi aksi itu justru berpotensi memicu sakit.
“Mereka akan memegang wajah lebih sering saat makan dan minum tanpa menyadarinya,” kata Gerba.