Eramuslim.com -Indonesia memang tak pernah menjalin hubungan secara resmi dengan Israel . Tetapi itu bukan berarti Indonesia sama sekali tak pernah berhubungan dengan Negeri Zionis tersebut.
Sekurangnya di masa paling awal Orde Baru , Presiden Soeharto pernah menghubungi Israel yang direspons dengan pengiriman tim Mossad dari Singapura ke Jakarta. Tujuan mereka adalah melatih intelijen Indonesia, secara khusus untuk melacak para anggota PKI. Hal itu ditulis Dan Raviv dan Yossi Melman, dua wartawan berdarah Israel dalam buku berjudul Evey Spy a Prince: The Complete History of Israel’s Intelligence Community.
Lembaga intelijen resmi Indonesia waktu itu adalah adalah Badan Koordinasi Intelijen Negara (Bakin). Menurut Kenneth J Conboy dalam buku Intel: Menguak Tabir Dunia Intelijen Indonesia, setelah tiga bulan menjabat sebagai kepala Bakin, Yoga Soegomo dimutasi sebagai kepala intelijen Departemen dan Keamanan sekaligus kepala STI Kopkamtib serta Direktur Pusat Intelijen Strategis. Pengganti Yoga yakni Mayjen Sutopo Juwono.
Sutopo bukan orang baru di dunia telik sandi Indonesia. Mantan perwira Peta ini telah malang-melintang di intelijen sejak zaman Badan Rahasia Negara Indonesia atau Brani. Dia memulai kariernya di Bakin pada 10 Maret 1969. David Jenkins dalam tulisannya Soeharto & Barisan Jenderal Orba: Rezim Militer di Indonesia 1975-1983 menyebut Sutopo termasuk dalam kelompok inti di sekitar Pak Harto pada pertengahan 70-an. Sutopo yang kemudian menembus pangkat letjen dipaksa lengser setelah Peristiwa Malari 1974.