Ternyata Menyembah Patung Di Kitab Suci Agama Hindhu, Dilarang?

eramuslim.com – Diantara Kitab Suci Hindu yang paling dikeramatkan adalah “Weda”. Dan diantara Kitab Suci Hindu yang paling banyak dibaca adalah “Bhagawad Gita”.

  1. Dalam Chandogya Upanishad Ch. 6 Sec.2 V.1 dikatakan bahwa Tuhan itu satu.
  2. Dalam Shvetasvatara Upanishad Ch. 6 : 9 dikatakan bahwa Tuhan itu tidak punya Ibu dan bapak, Dia tidak punya pelindung.
  3. Dalam Shvetashvatara Upanishad Ch. 4 V. 19 dikatakan bahwa Tuhan itu tidak ada sesuatupun yang menyerupai Dia.
  4. Dalam Shvetasvatara Ch.4 V.20 dikatakan bahwa Tuhan tidak bisa dilihat, tak ada orang yang mampu melihat dengan mata.
  5. Dalam Bhagawad Gita Ch. 10 V.3 dikatakan Dia Tuhan yang tidak dilahirkan, tak ada permulaan, Tuhan seru sekalian alam.
  6. Dalam Yahurveda Ch.32 V.3 bahwa tak ada rupa buat Tuhan. Dia tidak pernah dilahirkan, dia yang berhak disembah.
  7. Dalam Yahurveda Ch. 40 V. 8 dikatakan bahwa Tuhan tidak berbentuk dan Dia suci.
  8. Dalam Atharvaveda Book 20 Hymn 58 V.3 dikatakan bahwa Tuhan Maha besar.
  9. Dalam Rigveda Book 8 Hymn 1 V.1 dikatakan kami tidak menyembah seseorang kecuali Tuhan yang satu.
  10. Dalam Rigveda Book 6 Hymn 45 V. 16 dikatakan bahwa Sembahlah dia saja Tuhan yang sesungguhnya.
  11. Dalam Brahmasutra dari Vedanta disebutkan bahwa hanya ada satu Tuhan, tidak ada yang ke-2. Tuhan tak berbilang sama sekali.

Yang menjadi masalah adalah bahwa secara umum umat Hindu dewasa ini mempertuhankan setiap benda, apakah itu pohon, kursi, hewan dll. Jelas apa yang mereka lakukan bertentangan dengan ayat-ayat kitab sucinya diatas. Umat Hindu kebanyakan memandang bahwa EVERYTHING IS GOD sedangkan umat Islam memandang bahwa EVERYTHING IS GOD’S. Jadi ada sedikit perbedaan (huruf ‘s). Umat Hindu kebanyakan memandang bahwa “Semuanya adalah Tuhan” sedangkan Islam memandang “Semuanya milik Tuhan”.

Disana disebutkan dalam Bhagawad Gita Ch.7 V.20 bahwa sekalipun dia makhluk berakal, jika hatinya telah dicuri oleh gemerlap dunia, dia termasuk penyembah berhala. Artinya orang yang materialistik adalah penyembah berhala. Tuhan palsu disamping Tuhan yang maha agung. Dalam Yahurveda Ch. 40 : 9 dikatakan mereka memasuki alam kegelapan, bagi mereka yang menyembah benda atau alam seperti Air, Api, Udara dll. Selanjutnya dia memasuki dunia gelap bagi mereka yang menyembah berhala buatan seperti : Kursi, Meja, Gedung dll.