Happiness Research Institute baru-baru ini mengampanyekan hidup tanpa terhubung dengan media sosial. Lalu, mereka menyurvei lebih kurang 1.085 orang yang tidak terkoneksi dengan media sosial untuk sementara waktu.
Hasilnya, sebagian besar dari mereka mengaku lebih bahagia dan hidup terasa jauh lebih baik. Sebanyak 88 persen responden mengaku hidup lebih bahagia tanpa media sosial.
Sementara itu, 44 persen responden merasa resah saat kali pertama tidak bermain Facebook. Lalu, 54 persen lainnya menyatakan hidup lebih indah tanpa melihat drama dan aktivitas orang lain di media sosial.
Penulis sendiri pernah melakukan riset selama satu tahun hidup tanpa siaran televisi di rumah. Hasilnya sungguh menakjubkan, anak-anak menjadi lebih suka membaca buku, pikiran seisi rumah menjadi lebih jernih, fokus pada masalah-masalah yang sungguh-sungguh penting, dan kehidupan keluarga menjadi lebih indah. Sampai sekarang, teve di rumah jarang sekali hidup. Jika pun hidup hanya untuk menonton siaran yang benar-benar penting, atau film-film–baik film dokumentasi atau film komersial, yang memang menunjang profesi penulis saat ini.
Demikian pula dengan media sosial. Tanpa medsos, hidup menjadi jauh lebih tenang dan indah. Lihatlah, orang-orang beradab akan lebih dekat kepada habit membaca buku daripada mengutak-atik medos di ponsel ketika berada di mana saja. Berani coba? (rd)