Di dalam kitab suci al-Qur’an, nama Buah Tin diabadikan di dalam nama salah satu surat ke-95 (QS. At Tin). Surah ini merupakan salah satu surah Makkiyyah, yaitu surah yang diturunkan di kota Mekkah, sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah. Surah ini terdiri dari 8 ayat dan berada pada Juz 30.
Dalam urutan pewahyuan, Surah ini merupakan wahyu ke-28 yang diterima Nabi Muhammad, yang diturunkan sebelum surah Al-Buruj dan setelah Surah Quraisy. Tema pokok surah At-Tin adalah tentang manusia, dan keniscayaan adanya pembalasan serta ganjaran, yang akan diterima di akhirat nanti.
Buah Tin juga disebutkan dalam hadist yang diriwayatkan oleh Abu Darda. Ia meriwayatkan sabda Nabi yang berkata: “Sekiranya kukatakan ada buah-buahan yang turun dari surga maka itulah buah tin. Karena, buah-buahan surga itu tanpa biji. Makanlah ia, karena ia dapat menghentikan wasir dan bermanfaat menyembuhkan encok” (Dituturkan oleh Ibnu Qayyim dalam Zaadul Ma’aad )”
Berdasarkan dalil tersebut, Buah Tin bermanfaat untuk menghentikan penyakit wasir dan menyembuhkan encok. Kedua penyakit ini bukanlah hal yang baru di Indonesia. Terutama bagi kaum orang tua atau orang-orang yang produktif dan bekerja sebagai rutinitas sehari-hari. Bahkan bukan itu saja khasiatnya, untuk perawatan kulit, imunitas, dan lainnya pun masih banyak manfaatnya.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan para peneliti di Barat, Buah Tin terbukti mengandung kadar protein tinggi sehingga dapat mencegah masuknya bakteri yang dapat mengganggu kesehatan tubuh. Selain itu, Buah Tin juga kaya akan kalsium yang bermanfaat untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan tulang dan sendi. Terutama untuk anak-anak dan remaja yang masih dalam masa pertumbuhan. Kandungan lainnya dalam Buah Tin yaitu serat, karbohidrat, vitamin C dan lainnya.
Buah Tin juga dinilai baik untuk konsumsi selama masa diet, guna mendapatkan berat badan yang ideal. Namun, karena ketersediaannya yang belum marak di pasaran, harga pasaran Buah Tin masih tergolong cukup mahal untuk kalangan tertentu.
Nama lain dari Buah Tin ini adalah Buah Ara. Ini disebutkan di dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Di Inggris, warganya menyebut Buah Tin sebagai fig, sedangkan masyarakat Prancis menamainya figue, yang diambil dari nama Latin Ficus carica L.
Buah Tin memiliki ratusan jenis, ada sekitar 850-an macam, namun semuanya bisa dikonsumsi langsung dan kaya akan manfaat. Buah yang berasal dari jazirah selatan Arab ini menyebar ke seluruh dunia. Di Indonesia, pohon Buah Tin tumbuh liar, biasa dijumpai di pinggiran sungai atau danau, bisa dilihat dari buahnya yang khas berbentuk seperti tetesan air mata sekepalan tangan, dan tumbuh bergerombol memenuhi batang pohonnya.
Di Jawa, orang menyebutnya sebagai Pohon Elo atau Tin Van Java. Di daerah lain juga memiliki nama-nya masing-masing seperti: Loa (Sunda), Cay Sung (Vietnam), Duea Kliang dan Ma Duea (Thailand), Ju Guo Rong dan Ara (Tiongkok, Malaysia, Indonesia, Brunai).
Berbahagialah warga Jakarta, pohon yang penuh keberkahan ini mengapit jembatan Dukuh Atas yang merupakan salah satu jembatan paling strategis karena menjadi batas wilayah Jakarta Selatan dan Pusat, juga menghubungkan Jalan Protokol Sudirman dengan Thamrin. Semoga menjadi suatu keberkahan bagi warga dan para pemimpinnya. Aamiin ya Rabb. [rz]