Salman Al farisy berkata sebagaimana diriwayatkan Usman Al Hindy,” Awalnya dia disiksa dengan panasnya matahari. Ketika sinar matahari menyengatnya, para malaikat melindungi dengan sayap-sayapnya.” Dikatakan bahwasanya dikatakan kedua tangan serta kakinya ditancapkan di bawah sinar matahari, sedangkan punggungnya dikenakan rantai yang melingkar. Lalu allah memperlihatkan kepadanya hingga ia melihat tempatnya di surga.” Hasan berkata,” bahwasanya tempatnya terbuat dari mutiara,” tatkala ia berkata,” selamatkanlah aku. “ Lalu Allah menyelamatkannya dengan sebaik-baik penyelamatan. Lalu dia mengangkat ruhnya ke surga. Disana dia makan, minum dan bersenang-senang.
Inilah sosok wanita beriman. Dia hidup di bawah kekuasan Fir’aun dengan berbagai macam cara bahaya. Sementara suaminya adalah manusia paling kafir kepada Allah, Tuhan sekalian alam. Ketika itu Fir’aun telah mengakui dirinya sebagai Tuhan serta dzat yang patut disembah sebagai sekutu Allah. Namun Asiyah tidak tunduk pada keadaan yang demikian, bahkan dia menyerahkan segalanya kepada Allah, baik ketika susah maupun senang. Memohon kepada Allah dengan berdo’a untuk diselamatkan dari Fir’aun dan perbuatannya, baik kekufuran, kezaliman dan kecongkakannya. Sebagaimana dia memohon keselamatan dari kaum yang zhalim, yakni orang-orang qibti penduduk mesir. Respon terhadap permohonannya tidaklah terlambat. Allah telah mengangkatnya ke tempat yang tinggi. Dia telah membangun istana untuknya di surga.!!
-Said Abdul Azim-