Zionis-Yahudi dengan segala hegemoninya atas dunia, dan menunggangi Amerika Serikat sebagai kapal induk baginya merupakan pewaris paganisme dunia purba. Pengikut iblis yang dahulu dikenal sebagai The Broterhood of Snake, Samiri Cabal (di masa Musa a.s.), Sanhendrin Cabal (di masa Isa a.s.), Biarawan Sion, Knight Templar, Freemasonry, Theosofie, dan berbagai nama sekarang ini, Bilderberger, CFR, Club of Rome, IMF, World Bank, The Federal Reserve, dan sebagainya, mengejawantah dan menyatukan diri di dalam kelompok Zionis Dunia.
Akhir dari agenda mereka adalah membentuk Tata Dunia Baru (The New World Order) di mana mereka menjadi majikan bagi semua Ghoyim yang ada di dunia. Tujuan akhir mereka ini telah dipahat dalam lambang negara AS dengan kalimat “Novus Ordo Seclorum”. Dalam menuju akhir agenda ini, kaum pagan modern melewatinya dalam berbagai tahap dan setiap peristiwa senantiasa dikaitkan dengan ritual pagan kuno. Mari kita lihat beberapa peristiwa dunia yang sepertinya tidak memiliki makna apa-apa namun sesungguhnya bagian dari ritual pagan mereka:
Tahun 2012 merupakan batas waktu bagi modernisasi seluruh sistem militer AS di Pentagon, batas waktu bagi pencapaian Codex Alimentarius, batas waktu bagi pencapaian Agenda 21, batas waktu bagi implementasi Perjanjian Kyoto, dan batas waktu bagi banyak agenda-agenda internasional. Mengapa harus 2012?
Jika Anda lupa, maka bukalah kembali kalender purba suku-suku pagan kuno seperti kalender Aztec, suku Maya, suku Hopi, suku Kaliyuga, Mesir kuno, dan lainnya. Kepercayaan paganis mereka, yang diimplementasikan dalam sistem kalendernya berdasarkan perhitungan rasi bintang dan ramalan-ramalan mistis, meyakini jika tahun 2012 merupakan batas antara Tata Dunia Lama (The Ancient World Order) dengan Tata Dunia Baru (The New World Order)!
Di zaman purba, suku-suku pagan biasa mengadakan upacara persembahan korban manusia dan binatang pada dewa-dewi. Dalam budaya pop, film “Apocalypto” besutan sutradara Hollywood yang anti Yahudi Mel Gibson bisa dijadikan gambaran tentang upacara mempersembahkan korban manusia. Upacara yang banyak mengucurkan darah dan menghilangkan nyawa ini diadakan pada momen-momen tertentu. Dalam dunia sekarang, kaum pagan modern juga melaksanakan upacara sejenis hanya saja dalam bentuk yang berbeda tapi memiliki esensi yang sama. Beberapa peristiwa biosa dijadikan contoh:
Pada 20 Maret 2003, Bush melancarkan pemboman terhadap Bagdad tepat pukul 05.15 waktu Bagdad. Serangan itu berlangsung secara massif dan berskala besar hingga keesokan harinya, 21 Maret 2003. Media-media besar dunia menyebutnya sebagai “Shock and Awe” (serangan mendadak, dalam bahasa Jerman disebut ‘Blitzkrieg’). Namun tahukah Anda jika tanggal tersebut dalam agama pagan merupakan perayaan Hari Ostara, awal musim semi yang dimulai dari pergerakan matahari. Dahulu kala, suku-suku kuno merayakannya dengan menggelar ritual pemujaan terhadap Gaia—Dewi Bumi (Mother of Earth)—dengan cara mempersembahkan korban. Sedangkan kaum Druid merayakan hari itu sebagai Hari Kesuburan dengan menggelar acara makan-makan (Day of Feast).
Bush sengaja mengakhiri perang pada 1 Mei 2003. Dalam tradisi pagan kuno, tanggal itu dikenal sebagai Beltane atau Malam Walpurgis. Nama tersebut berasal dari Saint Walpurga, Dewi Kesuburan Kaum Pagan. Dahulu, setiap tanggal 20 Maret hingga 1 Mei, kaum pagan menggelar ritual menumpahkan darah bagi bumi untuk kesuburan.
Presiden Bush jelas telah mengambil momentum keyakinan pagan kuno tersebut. Memulai perang yang banyak menumpahkan darah pada 20 Maret dan mengakhirinya pada 1 Mei.
Bagi yang ingin menelusuri lebih lanjut, tersedia banyak literatur dan data yang memaparkan kepada kita betapa keputusan-keputusan politik dan ekonomi, juga militer, yang besar, yang bersifat global, selalu saja dikaitkan atau bertepatan dengan ritual-ritual mistis kaum pagan. Akan ada banyak fakta yang akan membuat kita tercengang dan sulit untuk bisa mempercayainya. Namun itulah yang terjadi. Semua itu hanya akan berarti bagi manusia yang mau membuka pikirannya terhadap hal-hal yang baru, yang tidak terkungkung oleh paradigma lama, dan menerima semuanya itu sebagai suatu wawasan yang akan memperkaya khasanah pengetahuannya.
Hari-hari ini kita tengah berada dalam pelaksanaan agenda kaum pagan modern. Krisis keuangan yang berawal di Amerika; pilkada yang tiada habis-habisnya menguras energi, pikiran, dan waktu bangsa ini; industri pornografi; mahalnya buku hingga orang lebih suka menonton teve; dunia fesyen yang terus berlari; demokrasi yang kebablasan sehingga partai politik menjadi lembaga elit yang asing dari kebutuhan rakyat banyak; dan sebagainya. Jangan sangka, semua ini terjadi secara kebetulan. Bagi mereka yang mau membuka mata, hati, dan pikirannya, maka mereka akan memahami jika semua manusia sekarang tengah digiring menuju Tata Dunia Baru. (bersambung/rd)