Fakta penting lainnya yang disingkap Snowden, program pengumpulan data tersebut tidak memerlukan perintah pengadilan untuk masing-masing kasus. Ketika Snowden mengungkapkan rahasia PRISM, setidaknya ada sembilan perusahaan teknologi masuk dalam daftar pihak yang dilibatkan.
Pada intinya, proses pengambilan langsung dari server inilah cara PRISM beroperasi. Berkata Snowden:
“Mereka(maksudnya perusahaan-perusahaan itu) memberikan akses langsung kepada NSA untuk mendapatkan salinan lengkap semua sistem yang kita pakai berkomunikasi, menyimpan data, menaruh sesuatu di cloud, dan bahkan juga ketika kita mengirimkan ucapan selamat ulang tahun dan menyimpan catatan riwayat hidup kita. Mereka memberikan akses langsung kepada NSA sehingga badan intelijen AS itu tidak perlu mengawasinya. Dengan demikian mereka tidak bisa dimintai pertanggungjawaban”
Terkait dengan topik di atas, ada satu lagi poin penting yang dibocorkan Snowden. Bahwa NSA tidak membatasi dirinya hanya sebatas mengambil data intelijen asing. NSA juga mengumpulkan semua data komunikasi yang transit di AS. Ini berarti, tidak ada celah sekecil apapun di seluruh AS yang membuat trafik data komunikasi lolos tanpa melalui pemantauan, pengumpulan dan analisis.
Karena trafik internet dunia banyak yang transit di AS dan 25% di antaranya juga melewati Inggris, Sehingga NSA dan badan intelijen Inggris Government Communication Headquarters(GCHQ), kini memiliki kemampuan untuk meretas sebagian besar komunikasi kunci di seluruh dunia.
Sebuah laporan inspektur jenderal NSA pada 2009 yang berhasil dibocorkan Snowden kiranya penting untuk kita kutip di sini:
“AS menjalankan kegiatan intelijen asing melalui berbagai strategi. Salah satu strategi yang dipandang efektif adalah dengan menjalin kemitraan dengan entitas komersial untuk mendapatkan akses informasi. Ini penting karena badan inteliej tidak akan mungkin mendapatkan data tanpa kerja sama dengan entitas komersial itu.”
Melalui konstruksi cerita tersebut, nampak jelas adanya indikasi kuat bahwa pemerintah AS telah melakukan kegiatan-kegiatan ilegal dibidang Cybershere. Bahwa beberapa perusahaan teknologi telekomunikasi dan jaringan digital telah digunakan badan intelijen NSA dengan dalih untuk melancarkan Perang Cyber.
Dengan demikian, merujuk pada langkah yang ditempuh oleh Senator Ron Wyden dan Senator Cory Booker, beserta delapan anggota DPR AS tadi, nampak jelas adanya indikasi kuat bahwa pihak pemerintah AS telah menciptakan kondisi yang memudahkan terjadinya hack attack atau serangan peretasan terhadap instansi-instansi pemerintahan AS itu sendiri, lalu NSA yang paling bertanggungjawab atas hal ini, kemudian mencoba mengelak dari tanggungjawab dengan menuding negara-negara lain sebagai pihak yang bertanggungjawab terjadinya serangan cyber tersebut.
Dengan demikian, sangat beralasan kiranya untuk sampai pada sebuah kesimpulan bahwa serangan peretasan seperti terungkap melalui Skandal Peretasan SolarWinds baru-baru ini, nampaknya diprovokasi oleh pihak pemerintah AS sendiri. Karena mereka punya perangkat pendukungnya berupa spyware untuk melakukan kegiatan ilegal di bidang cyber attack tersebut.[Sumber: GlobalReview]
Penulis: Hendrajit, pengkaji geopolitik, Global Future Institute.