Senin, 29 November 2010, perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menunjuk Tamir Pardo sebagai kepala Mossad—diambil dari bahasa Ibrani yang artinya Institute for Intelligence Service, menggantikan Meir Dagan. Siapakah Tamir Pardo?
Selama ini Pardo hanya dikenal sebagai “T”. Israel memiliki kebiasaan kerahasiaan tentang identitas petugas intelijen sampai promosinya dibuat resmi. Seorang koresponden militer Israel mencoba mengindentifikasi nama Pardo pada Juni 2010 di Twitter, tetapi tidak ada keterangan media resmi apapun tentangnya.
Penunjukan Pardo ini diyakini bahwa Mossad akan lebih agresif dalam melakukan kegiatan spionase tingkat dunia.
Pardo lahir tahun 1956. Pardo bertugas di IDF (Israel Delta Force) sebagai petugas komunikasi dalam unit pasukan elit khusus yaitu Sayeret Matkal. Dia adalah seorang anggota unit diperintahkan oleh Yonatan "Yoni" Netanyahu ‘yang turut serta dalam Operasi Entebbe.
Setelah menyelesaikan wajib militer di militer Israel, Pardo bergabung dengan Mossad dan bertugas di posisi entry level teknis. Dia merintis karirnya melalui pangkat dan akhirnya menjadi kepala departemen "Keshst", bertanggung jawab untuk operasi, termasuk untuk memperoleh wewenang penyadapan dan metode fotografi.
Pada tahun 2005, dia sudah menjadi calon kepala Mossad untuk posisi nomor 2. Ia menjadi penasihat senior Meir Dagan. Dalam posisi terakhir, ia juga ikut terlibat selama Perang Lebanon 2006.
Pardo sempat meninggalkan Mossad, dan masuk dalam bisnis swasta menjadi pengusaha judi internet.
Benjamin Netanyahu, perdana menteri Israel, menurut Wikipedia, kabarnya sebelumnya menawarkan posisi kepala Mossad purnawirawan Mayor Jenderal Shlomo Yanai, namun Yanai diberitakan menolaknya. (sa/wikipedia)