Abdurahman Wahid (Gus Dur)
Ada delapan naskah pidato yang tercatat di era pemerintahan Abdurahman Wahid (Gus Dur). Presiden ke-4 RI itu tak lagi hanya menggunakan Assalamualaikum saat membuka pidatonya. Ia, seperti tercatat dalam naskah, menulis ‘Salam Sejahtera’. Ini merupakan sesuatu yang baru dalam sejarah pidato kepresidenan.
Di depan sidang DPR 16 Agustus 2000, Gus Dur menyampaikan empat pilar program pemulihan. Yakni, menjaga stabilitas makro, memperkuat dan membangun kembali institusi ekonomi, meneruskan kebijakan dan penyesuaian struktural, serta melindungi kelompok miskin dan pemberdayaan ekonomi lemah.
Naskah pidatonya dibuka seperti ini:
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salam sejahtera bagi kita semua
Satu tahun sebelumnya, Gus Dur tak pernah mengucap ‘salam sejahtera’. Dalam sumpah jabatannya sebagai presiden pada 20 Oktober 1999, Gus Dur memilih mengucapkan salawat usai mengucakan kata Assalamualaikum. Seperti ini bunyinya:
Assalamu’alaikum wa-Rahmatullahi wa-Barakatuh
Bismillahirrahmannirrahim, Alhamdulillahirobbil alamin, wabihi nasta’inu ‘ala umuriddunya waddin, washolatu wassalamu ‘ala asrofill ambiyai walmursalin, sayidina wahabibina, wasafiina, wamaulana Muhammad SAW, wa’ala alihi washobihi ajma’in;
Megawati Soekarnoputri
Di era Megawati, salam pembuka pidato yang dicontohkan Gus Dur kembali terlihat. Presiden perempuan pertama RI itu juga menggunakan ‘Salam Sejahtera’ setiap kali memulai pidatonya.
Pada 16 Agustus 2002 misalnya, Megawati membacakan pidato kenegaraan di DPR. Dalam naskah pidatonya itu tertulis seperti ini:
Hadirin yang terhormat
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam sejahtera bagi kita semua.
Perpustakaan Nasional mencatat ada 18 naskah pidato selama Megawati menjadi presiden. Tiga belas di antaranya yang menggunakan bahasa Indonesia tersamat kata ‘Salam Sejahtera’.
Susilo Bambang Yudhoyono
SBY merupakan presiden pertama yang terpilih melalui pemilihan langsung. Arsip Perpustakaan Nasional mencatat ada 35 pidato di dua periode pemerintahan SBY.
Seperti halnya Megawati dan Gus Dur, SBY meneruskan tradisi mengucap salam dengan kata ‘Salam Sejahtera’. Salah satunya, dapat dilihat dalam pidatonya di rapat paripurna DPR pada 16 Agustus 2005. SBY juga kerap kali menggunakan kata bismiilah sebelum mengucap salam. Begini yang tertulis di naskah:
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera untuk kita semua
Seluruh naskah pidato yang ia miliki memiliki format yang kurang lebih identik. Meski ada momen saat tak ada kata ‘assalamualaikum’ di naskah pidatonya. Itu terjadi pada 18 Februari 2006, saat dia memberikan sambutan pada acara pembangunan Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali. Pidatonya langsung saja, dimulai dengan kata ‘yang saya hormati’.
Joko Widodo
Salam pembuka semua agama ditunjukan untuk pertama kalinya oleh Presiden Jokowi. Presiden ke-7 RI itu menambahkan salam dari agama Kristen, Hindu, dan Buddha.
Hal ini dapat dilihat dalam pidato Jokowi usai disumpah sebagai presiden pada 20 Oktober 2014. Dalam pidatonya itu, Jokowi menyinggung soal cita-cita mewujudkan Indonesia yang berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan. Begini cara Jokowi membuka pidatonya:
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam Damai Sejahtera untuk kita semua
Om Swastiastu
Namo Buddhaya
Di arsip perpustakaan nasional, pidato Jokowi hanya ada satu yang terunggah. Namun, pidato yang lebih banyak ada di situs setneg.go.id. Seluruh naskah pidato yang dimiliki Jokowi kurang lebih memiliki salam pembuka yang sama.
Pada 14 Agustus 2019, Jokowi berpidato di hadapan DPR. Ini merupakan pidato terakhirnya sebagai Presiden RI periode 2014-2019 di sidang tahunan. Salam pembukanya adalah sebagai berikut.
Bismillahirahmanirahim
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Selamat pagi
Salam Damai Sejahtera untuk Kita Semua
Namo Buddhaya
Salam Kebajikan
(sumber: Kumparan)