Mohamed ElBaradei, pemenang Nobel perdamaian dan mantan kepala badan pengawas nuklir PBB, muncul sebagai tokoh terdepan dalam reformasi politik Mesir, padahal ia baru “pulang” ke Mesir pada awal tahun 2010. Hampir semua orang membicarakan bahwa saat ini, ia lah satu-satunya yang pantas memimpin Mesir pasca-Mubarak.
ElBaradei belum teruji secara politik di Mesir dan tidak jelas konstituen yang diwakilinya, tapi dia mungkin sesuai dengan tuntutan periode transisi antara rezim lama dan baru.
ElBaradei bergabung dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pada tahun 1984 dan bekerja sampai ke direktur umum 13 tahun kemudian.
Dia mendapatkan masa jabatan ketiga kalinya setelah AS mendukungnya, meskipun hubungan antara Washington dan IAEA tanpa ketegangan selama bertahun-tahun. ElBaradei setuju dengan pemerintahan Presiden AS George W Bush terkait sejumlah isu nuklir.
Lahir di Mesir pada tahun 1942, ElBaradei belajar hukum di Universitas Kairo. Ia memulai karirnya di Kementerian Luar Negeri Mesir pada tahun 1964, dan bekerja sebagai utusan Mesir untuk PBB baik di New York dan di Jenewa.
Dia meraih gelar doktor dalam hukum internasional dari sekolah hukum New York University.
Pada tahun 1980 ia menjadi anggota senior yang bertanggung jawab atas Program Hukum Internasional di Institut Pelatihan dan Penelitian PBB.
ElBaradei menikah dengan Aida Elkachef, seorang guru, dan mereka memiliki dua orang anak.
Putrinya, Laila adalah seorang pengacara yang tinggal di London bersama suaminya, seorang investastor bank, dan putra ElBaradei, Mostafa, adalah seorang manajer TI yang tinggal di Kairo.
Kredibilitas politik ElBaradei di Timur Tengah bermula ketika ia mempertanyakan klaim senjata pemusnah massal yang digunakan untuk membenarkan invasi ke Irak pada tahun 2003.
ElBaradei untuk Presiden?
Tapi pandangannya tentang Irak tidak selalu sesuai dengan pemerintahan Bush, dan pendekatannya terhadap Iran dianggap tidak cukup kuat oleh AS dan sekutunya di Uni Eropa.
ElBaradei sendiri memenangkan Nobel Perdamaian pada tahun 2005 atas usahanya untuk mencegah proliferasi nuklir.
ElBaradei dipandang sebagai penantang potensial yang kredibel untuk pemilihan presiden pada tahun 2011.
Para pengamat mengatakan bahwa yang menjadikan posisi ElBaradei sangat kuat untuk menjadi presiden karena ia adalah seorang warga sipil. Seperti diketahui Mesir telah diperintah oleh militer sejak monarki digulingkan lebih dari 50 tahun yang lalu. Selain itu, ElBaradei sampai sejauh ini setidaknya masih bersih dari tuduhan korupsi.
Namun surat kabar pro-pemerintah menggambarkan ElBaradei sebagai seseorang yang “kurang Mesir,” dan kurang pengalaman politik. (sa/bbc)