Sebagai contoh Osama bin Laden yang menjadi sel teroris ciptaan AS dalam menjalankan operasi “False Flag” di tanah Irak dan Afghanistan. Juga Dr. Azhari yang menjadi sel teroris di Indonesia hasil ciptaan AS melalui Malaysia. Semua rencana telah diatur. Dan rakyatnyalah yang akan diadu domba.
Dan “istilah” yang dipakai oleh media-media barat yang hampir semua adalah antek-anteknya menyebar istilah yang beragam sesuai pihak mana yang pro atau yang kontra terhadap mereka. Mereka mengistilahkan separatis, terroris, perjuang, pemberontak dan lain-lain.
Karena itu saya himbau kepada warga indonesia, lupakanlah masalah perbedaan suku, agama, ras.. mari kita bersatu.
Waspadai bersama gerakan ormas yang menjurus pada anarkis. waspadai ormas yang berdalih ingin memperjuangkan Papua.
Berhati-hatilah karena intelejen asing sudah ada di sekitar kita. Mari kita sama-sama jaga kedaulatan RI supaya tidak sampai terpecah belah. Ini bukan negeri dongeng dan berita ini bukan sekedar omong kosong.
Waspadalah dengan gerakan-gerakan dari luar sana yang menginginkan Papua lepas dari NKRI dan mencanangkan gerakan New World Order diseluruh penjuru bumi. (beritahebohterkiniblogspot/icc.wp.com/berbagai sumber)
LIHAT VIDEO: Pemerintah AS mengorbankan rakyatnya supaya berperang untuk kepentingan elite dan kartel-kartel minyak agar dapat menguasai minyak dunia di negara yang di invasi youtu.be/Ydy13L3PxC8
Mereka merampok negara-negara dengan cara membuat skenario teroris, salah satunya melalui operasi ‘false flag”. Lalu mereka akan menurunkan kekuatan militer melalui prajurit-prajurit mereka yang tak bersalah. Ribuan tewas dari kedua belah pihak.
Setelah semuanya dapat dikuasai oleh kaum elit dunia di negara hasil invasinya, akhirnya mereka dapat mengontrol atau mengambil alih politik, keuangan, kekuatan dan kekuasaan negara tersebut untuk menguras semua kekayaan alamnya, membuat basis militer, menjalankan operasi mata-mata, mengadu domba rakyatnya dan sejenisnya agar pemerintahan negara itu tumbang dan mengambil alih semuanya, untuk menuju “Dunia Dalam Satu Komando”, the New World Order.(sumber: indocropcircles.worpress.com)