Pada pelaksanaan Sholat Ied sangat dianjurkan agar para wanita dan anak-anak untuk ikut. Seandainya ada wanita yang sedang haid, diusahakan tetap menghadirinya, meskipun hanya dibelakang shaf atau diluar masjid, tujuannya agar semuanya bersama-sama merasakan dan merayakan kegembiraan.
Disunnahkan pada waktu ketempat shalat dengan berjalan kaki,:
“Termasuk sunnah untuk keluar menunaikan shalat Id dengan jalan kaki”.(HR Tirmidzi).
Disaat pulang dianjurkan untuk tidak melewati jalan yang dilalui ketika berangkat, karena ada hadist yang mengatakan :
“Rasulullah saw pada hari raya biasa mengambil jalan yang berlainan (ketika pergi dan ketika kembali)”(HR Bukhari)
Ketika dalam perjalanan, sebaiknya selalu mengumandangkan takbir hingga menjelang dimulainya sholat Id. Yang perlu diperhatikan, Rasulullah saw tidak mengerjakan shalat sesudah Subuh hingga sebelum shalat Ied dimulai, kecuali shalat Tahiyatul Masjid.
Pada saat sholat Ied, tidak ada azan maupun iqamah serta mendahulukan khutbah sebelum shalat.
“Aku menghadiri shalat Ied bersama Rasulullah saw, Abu Bakar, Umar dan Ali, semua melakukan shalat sebelum khutbah” (HR Bukhari, Ahmad, Muslim).
Barulah setelah sholat Ied selesai, sampai dirumah dianjurkan untuk melakukan sholat sunnah dua rakaat, karena Rasul mengerjakan shalat sunnah dua rakaat sesampai dirumah.
Kemudian setelah itu menjalin tali silaturrahmi, saling memberi dan mengucapkan salam serta maaf, meskipun bermaaf-maafan tidak harus hari raya dan meninggalkan sesuatu perkara yang melampaui batas .(rz)