Eramuslim.com – Sejak beribu-ribu tahun yang lalu para penduduk pantai Laut Tengah di Eropa gemar mengunyah-ngunyah getah pohon mastic. Konon getah tersebut bisa menyegarkan napas dan membersihkan gigi.
Namun, jauh sebelum itu orang Indian kuno di Jazirah Yucatan di benua Amerika pun ternyata mempunyai kebiasaan yang sama.
Hanya saja, getah yang mereka kunyah berasal dari pohon sawo. Para orang-orang Eropa yang bermigrasi ke Amerika beberapa ratus tahun yang lalu pun ikut-ikutan mengunyah getah yang beraroma khas tersebut.
Kebiasaan mengunyah-ngunyah serupa pun telah dilakukan orang Eskimo dekat Kutub Utara sejak dulu. Bedanya, bukan bahan yang mereka konsumsi bukan dari berasal dari bahan, melainkan berasal lemak ikan.
Pada pertengahan abad ke-19, diktator Meksiko, Jenderal Antonio Lopez de Santa Anna, terpaksa melarikan diri ke Staten Islanddi New York.
Antonio berbekal banyak sekali chicle, getah pohon sawo yang ia bawa dari Meksiko. Konon ketika mengunyah chicle bisa menghilangkan ketegangan.
Lalu, beberapa bulan kemudian, ketika Antonio kembali ke Meksiko. Chicle-nya ditinggalkan di laci mejanya.
Chicle tersebut lantas ditemukan oleh Thomas Adams, kenalan Antonio yang kebetulan seorang penemu. Adams mengotak-atik getah pohon yang kenyal ini.
Adams bermaksud mencari tahu apakah bahan ini bisa dipakai untuk menggantikan karet yang disadap dari pohon karet atau tidak.