Lalu dia melanjutkan, “Mereka mencari (dan masih mencari hingga sekarang) suatu utopia atau Kerajaan Yahudi di planet Bumi. Kerajaan ini akan menjadi New Age penerus Babel atau Babilonia dan Mesir Kuno. Ini akan menjadi bangsa yang berkuasa penuh yang akan, melalui sihir dan intelek, menaklukan dunia. Amerika akan menjadi proksinya. Amerika akan menjadi alter-egonya. Karena itu Amerika harus dibuat menjadi sebuah negara Yahudi kabalistik.”
Agen Rotschild bernama Haym Solomon, membawa jutaan dollar untuk suap. Sebagian dana itu dipakai untuk mendanai Kongres Kontinental dan operasinya. Sebagian lagi masuk ke Departemen Keuangan untuk membiayai Perang Revolusi, dan beberapa lagi masuk ke dalam kantung para politisi.
Rotschild akhirnya berhasil menggolkan desain ciptaannya sebagai segel kepresidenan atau lambang negara Amerika. “Walau beberapa pihak yang mengenali elemen-elemen Masonik dan iluminis menentangnya..,” demikian Marrs.
Anehnya, sisi piramida Masonik awalnya disembunyikan. Jadi yang dipergunakan hanya satu sisi yang bergambar burung elang yang menggenggam anak panah dan daun zaitun. Sisi yang disembunyikan ini, yang memuat gambar piramida Masonik dengan All Seing Eyes—si mata Horus—baru dikeluarkan ke tengah masyarakat pada tahun 1935 bersamaan dengan diterbitkannya mata uang pecahan One Dollar. Franklin D Roosevelt, Presiden AS yang juga seorang Mason derajat 33, yang memerintahkan ini setelah lebih dari 150 tahun disembunyikan rapat-rapat.
Texe Marrs, dan juga seluruh peneliti Illuminati dan Kabbalah, sepakat jika negara Amerika Serikat memang didedikasikan sebagai The Great Lodge of Freemasonry, rumah besar bagi gerakan Kabbalis dunia, yang akan bekerja siang malam guna membangun apa yang mereka sebut sebagai The New World Order, Tata Dunia Baru. Bagi yang ini menyimak sejarah yang tersembunyi dari pendirian negara besar bernama Amerika Serikat ini, silakan dapatkan Eramuslim Digest edisi “The New Jerusalem”.
(Rizki Ridyasmara)