Eramuslim.com – Sajadah hanya jadi salah satu alat salat. Namun sajadah juga dijadikan alas untuk menutupi lantai karena takut ada najis.
Umumnya sajadah terbuat dari bahan yang biasa digunakan membuat karpet sehingga salat pun akan lebih nyaman dan aman dari hadast.
Semenjak virus corona (COVID-19) datang dan menjangkit ke sejumlah negara, sebagian besar masjid pun dilakukan sterilisasi salah satunya dengan pengangkatan karpet dan sajadah yang biasa digunakan untuk salat. Salah satunya adalah Masjid Istiqlal.
Keberadaan sajadah sendiri melewati sejarah yang sangat panjang, dan melalui pengaruh peradaban Islam. Dikutip dari laman resmi Pesantren Nuris (Nurul Islam) Jember, istilah sajadah di dalam Alquran dan hadist memanglah tidak ditemukan.
Namun keberadaannya memiliki kisah tersendiri, dan dijelaskan di salah satu kitab.
Di dalam kitab Ibnu Batutah, Raihlah Ibnu Batutah berkata “Orang-orang pinggiran di Kairo Mesir terbiasa keluar rumah untuk melaksanakan Salat Jumat. Para pembantu mereka biasanya membawakan sajadah yang terbuat dari pelepah-pelepah pisang, dan menghamparkannya untuk keperluan salat mereka. Pada masa tersebut (masa Ibnu Batutah) hingga sekarang penduduk Makkah melaksanakan salat di masjid jami menggunakan sajadah.”
Lalu apakah Nabi Muhammad SAW dulu salat menggunakan sajadah?
“Dulu Nabi tidak pakai sajadah (red. salat),” kata Kepala Hubungan Masyarakat (Humas) dan Protokol Masjid Istiqlal, Ustadz Abu Hurairah Abdul Salam saat dihubungi Okezone Selasa (17/3/2020).