20-21 Juli 2001
Menjelang pertemuan G-8 di Genua, masuk laporan-laporan dari berbagai negara ke Itali. Antara lain dari Presiden Mesir Mubarak, yang memperingatkan akan terjadinya serangan ke gedung-gedung konperensi dengan menggunakan pesawat bajakan sebagai peluru terbang. Sebagai reaksinya, pemerintah Itali memerintahkan penempatan meriam-meriam penangkis serangan udara di sejumlah strategis dalam negeri dan membatasi penerbangan lokal. Bahkan untuk keamanannya, Presiden George W. Bush, bermalam di kapal perang AS yang tengah merapat di pelabuhan.
6 Agustus 2001
Dalam briefing CIA, Presiden Bush menerima laporan tentang adanya kemungkinan ancaman yang datang, di mana disebutkan bahwa para pelaku yang punya hubungan dengan Usamah bin Laden dapat mempergunakan pesawat bajakan sebagai bom terbang. Dalam peringatan ini, diduga, laporan-laporan dari FBI Phoenix dan Minneapolis dijadikan acuan sumber. Akan tetapi, setelah itu tak ada kegiatan-kegiatan yang memerintahkan untuk mengawasi penerbangan pesawat atau melindungi udara secara militer. FBI, NSA, maupun CIA sama sekali tidak melakukan tindakan preventif apa pun menanggapi laporan ini.
12 Agustus 2001
Letnan Navy Delmart “Mike” Vreeland, yang dijebloskan di bui Toronto karena dituduh telah melakukan penipuan, mengatakan, bahwa dirinya adalah perwira Dinas Rahasia Angkatan Laut dan mengetahui aksi teroris yang akan terjadi. Karena ia diacuhkan, maka ia lalu menulis satu catatan di atas kertas, yang kemudian ia serahkan kepada tata usaha penjara.
20 Agustus 2001
Presiden Putin memerintahkan kepada agen-agen rahasianya, untuk menyampaikan peringatan “yang berkalimatkan jelas dan gamblang” kepada Dinas Rahasia AS, bahwa ada ancaman serangan terhadap gedung-gedung pemerintahan dan bandar-bandar udara. Secara rinci, Harian Rusia Istvestia kemudian memberitakan, bahwa dalam peringatan ini disinggung tentang 25 pilot kamikaze, yang merencanakan menyerang gedung-gedung penting di AS. Lagi-lagi peringatan ini diabaikan oleh Gedung Putih.
20 Agustus – 10 September 2001
Dalam tempo 3 pekan menjelang 11 September, bursa Dow Jones di New York mengalami penurunan nilai sebesar 900 points. Bahaya crash bursa mengancam di ambang pintu. Sehubungan dengan itu, wapres Dick Cheney dan pejabat tinggi pemerintah lainnya melakukan rapat tertutup, membicarakan kebangkrutan tak terelakkan perusahaan Enron -sampai saat itu merupakan kisah kebangkrutan terbesar (dan penipuan financial) dalam sejarah ekonomi AS.
1-10 September 2001
Latihan militer yang sejak tahunan direncanakan itu, akhirnya dalam rangka operasi “Swift Sword” memindahkan 23 ribu serdadu Inggris ke Oman. Dalam waktu yang bersamaan, dua armada kapal perang AS tiba di depan pantai Pakistan, kemudian turun 17 ribu pasukan AS memperkuat 23 ribu pasukan NATO yang datang ke Mesir untuk operasi “Bright Star”. Seluruh kekuatan ini sudah berada pada lokasinya dalam keadaan ready to action, sebelum pesawat pertama melabrak menara WTC.(Bersambung/Rizki Ridyasmara)