Ujung Dunia
The African History menyebut seorang cendekiawan Mesir tersohor, Ibn Fadi Al-Umari, menjelaskan ada konsep umum tentang ujung dunia yang berkembang di Kekaisaran Mali pada masa itu. Dipercaya, ujung dunia berada di sisi lain Atlantik. Namun, Abubakari II meragukan konsep itu.
Mansa Abubakari II telah dikenal sebagai raja kaya dengan wilayah yang luas di dunia, yang mencurahkan seluruh kekayaan dan kekuatannya untuk mengejar pengetahuan dan penemuan.
Kemudian, Abubakari II mengirim 200 kapal dengan tujuan untuk menghapus keraguannya. Kapal-kapal itu diwajibkan berlayar menyebrangi Samudra Atlantik untuk mencari tahu apa yang ada di luar sana.
Sayangnya, hanya satu kapal yang kembali. Kapten kapal yang selamat mengklaim kapal-kapal lainnya hilang ditelan lautan. Meski begitu, Abubakari II tidak memercayainya.
Kejadian tersebut justru membuat semangatnya semakin berkobar untuk mencari tahu apa yang sebeneranya ada di sisi lain samudra. Abubakari II lantas membuat 2000 kapal di pesisir Senegambia dengan bantuan para pembuat kapal dari Mesir dan Mali.
Dia mengisi 1000 kapal dengan orang-orang terbaik, ahli sihir, dokter, pelaut dan navigator. Sementara 1000 kapal lainnya memuat bahan pangan dan obat-obatan, hal ini dilakukan untuk bertahan hidup selama dua tahun.
Sebelum memulai ekspedisinya di tahun 1311, Abubakari II menyerahkan takhtanya kepada Mansa Musa. “Sang kaisar menyerahkan kekuasaan dan kekayaan untuk mengejar pengetahuan dan melakukan ekspedisi,” tulis Gaoussou Diawara dalam bukunya seperti dikutip BBC.